Dihukum Bareng

29 19 3
                                    

HAPPY MOTHER'S DAY!

Vote and komen.
Jangan lupa ya, hehe.
Selamat membaca!

***

"KEPADA SEMUA MURID!"

"MASUK KE DALAM KELAS!"

"JANGAN ADA YANG BERADA DI LUAR!"

"KALAU ADA, SATU KELAS IBU HUKUM!"

Teriakan bertubi-tubi Bu Jojo dari speaker sekolah membuat semua murid yang awalnya berada di koridor juga di dekat lapangan bergegas masuk ke dalam kelas mereka.

Di sisi lain, cewek yang menggunakan kerudung dan akrab disapa Auva itu masih berhadapan dengan Bu Jojo. Dia berdiri di depan ruang BK, tak jauh dari sana, di lapangan, seorang cowok masih melaksanakan hukumannya sesekali mengusap wajahnya yang penuh keringat itu. Entah sudah berapa kali cowok itu mengelilingi lapangan yang lumayan luas tersebut.

"Ibu tidak tahu apakah memang benar kamu yang ribut tadi atau bukan," celetuk Bu Guru itu lalu menghela napas. "Tapi karena kamu mengaku, ya sudah. Ibu minta, kamu juga berlari mengelilingi lapangan."

Auva mendongak, mendapati wajah Bu Jojo yang tak segalak tadi. "Baik, Bu," balasnya, nampak bingung.

"Cukup mengelilingi lapangan satu kali, lalu kembali ke kelas," kata Bu Jojo yang kemudian berbalik, berniat ingin pergi. Sebelum itu, dia kembali berucap tanpa menatap anak muridnya itu, "kamu salah satu murid terbaik di SMA ini, jadi ibu tak akan memberikan hukuman yang banyak."

Senyum pun terbit di wajah gadis itu, dia sangat senang karena ini akan berakhir dengan cepat. "Terimakasih, Bu."

"Cepat laksanakan!" tegasnya yang lalu melangkahkan kaki ke depan sana.

Auva menghembuskan napas panjang setelah Bu Jojo sudah jauh. Dia kemudian menatap ke arah lapangan. "Nggak apa-apa Auva, cuma sekali kok, lumayan buat olahraga!"

Kembali menghela napas, cewek itu berlari menuju lapangan, dia pun berlari di tengah cuaca yang lumayan panas pagi ini.

Hal itu menarik perhatian cowok bernama Riki itu. Dia memang melihat Bu Jojo berlari ke arah kerumunan tadi. Sepertinya terjadi keributan. Tapi apakah cewek yang saat ini berlari itu yang membuat masalah? Dilihat dari penampilannya yang islami sepertinya Bu Jojo sudah salah hukum orang.

"Hei!" panggilnya yang saat ini berada beberapa meter di belakang Auva. Namun tak ada jawaban sama sekali, Riki lalu mencoba mencari cara.

"Assalamualaikum, ukhti!"

Samar-samar, terdengar helaan napas dari cewek itu sampai akhirnya berucap, "wa'alaikum salam, jangan ganggu saya."

Riki terkekeh kecil, ternyata berhasil. "Gue cuma mau nyapa temen kali."

Dengan kaki yang masih bergerak mengelilingi lapangan, Auva berdecak sebal. "Saya bukan temen kamu."

"Oh ya?"

"Jangan ganggu saya."

Riki mengerutkan dahi, sombong sekali cewek ini rupanya. Tapi entah kenapa, dia jadi semakin gencar untuk mengganggu. Padahal tidak ada niat menggangu juga sih, Riki memang orang yang senang menyapa dan mengobrol dengan orang meskipun dia tidak kenal. Namun sepertinya, cewek di depannya ini berbanding terbalik dengannya.

"Kita itu teman, teman senasib," ucap Riki dengan senyuman manis yang sayangnya tak Auva lihat.

"Saya rasa saya nggak senasib sama kamu, liat aja."

Between StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang