Pengganggu

17 7 0
                                        

Siang ini, di SMA GALAXY sedang jam istirahat banyak para murid yang berkeliaran di kantin, di lapangan, ditaman dan lain-lain intinya bukan keluar dari perkarangan sekolah.

Kini Syeilla dan dan teman-temannya sedang duduk di kantin menikmati bakso milik Bik Jum yang nikmat, lejat dan bergiji.
Saat Sedang makan dengan khusyuk tiba-tiba datang seseorang yang menghampiri mereka, dengan dandanan seperti Tante-tante girang dan memakai baju yang sangat ketat, itu adalah mila yang ingin mencari perhatian Vano

"Hallo semua aku duduk sini ya,"ucap Mila tersenyum kepada Vano dan mengedipkan matanya.

"Gak boleh,"ucap Azka yang sedang memakan bakso.

"Vano ada diem kok lo sewot,"ucap Mila bangga. Ia pun berjalan menuju Vano dan Syeilla "Awas lo, gua mau duduk samping Ayang gua,"ucapnya mengusuri Syeilla.

Syeilla hanya bisa diam dan sabar melihat tingkah Mila, Karena posisi Syeilla masih makan ia tidak perduli apa yang di lakukan oleh Mila,
teman-temannya hanya melihat dengan heran bisa-bisanya Syeilla hanya diam saja.
Mila sebal karena tidak ada respon dari  Syeilla, ia pun langsung menuangkan jus jeruk milik Syeilla kedalam Baksonya.
Melihat itu Syeilla pun emosi dan teman-temannya sudah paham tentang Syeilla jika ia sedang menikmati makanan jangan sesekali mengganggunya.

Syeilla pun berdiri menatap kearah Mila "Lo maunya apa sih? gua diem  dari tadi,"ucap Syeilla menatap mata Mila.

"Ntah tuh, gatel bener jadi cewe. Kalo gatel sini gua garuk pake garpu,"ucap Ellena memegang garpu.

"Gua mau lo minggir,"ucap Mila meninggikan suaranya.

"Hak apa lo nyuruh gua minggir hah,"ucap Syeilla yang juga meninggikan suaranya.

"Vano tuh punya gua seorang, jadi gua berhak nyuruh lo minggir,"ucap Mila menunjuk kewajah Syeilla.

"Buta mata lo, gua pacarnya Vano,"ucap Syeilla melotot kearah Mila.

Mila pun mendorong bahus Syeilla "Lo tuh perebutan punya gua,"ucapnya berteriak membuat seisi kantin memandang mereka.

"Apa lo bilang perebut?"ucap Syeilla meninggikan suaranya, ia pun mendorong bahu Mila "Lo tuh yang gatelen deket-deket pacar gua, seisi sekolah ini tau gua tuh pacarnya Vano, dan lo masih  anak baru pindah di sekolah ini, jangan belagu lo,"ucap Syeilla dengan emosi yang menggebu-gebu.

Ellena dan Keyla yang ingin berdiri untuk membantu Syeilla pun ditahan oleh Evan dan Azka "Jangan, biarkan mereka berdua yang ada kelihatan kalian main kroyokan," ucap Azka menahan keduanya.

PLAKKK......

Semua terdiam bukan main, seisi kantik tidak ada yang bersuara melihat wajah cantik Syeilla yang ditampar oleh Mila begitu saja,

Ellena dan Keyla pun menghampiri Syeilla yang masih memegang pipinya "Heh, dasar cabe gila ya lo,"ucap Keyla menaiki nada bicaranya.

"Lo tuh yang cabe,"ucap Mila yang tidak mau kalah menaiki nada bicara.

"Woy tante, lo tuh gatel gak tau diri malah nampar-nampar orang, dasar gak malu,"ucap Keyla emosi.

BRAKK......

Vano yang sedari tadi diam langsung menggebrak meja dengan begitu kuatnya, ia pun langsung menghampiri Syeilla dan mengelus pipinya yang ditampar oleh Mila.
Vano pun datang menghampiri Mila dan melihat Mila dari atas sampe bawah ia menatap dengan tatapan menjijikkan,

"Apa mau lo?"tanya Vano memandangi Mila dari atas sampe bawah.

"Ayang aku cum...."belum sempat Mila menghabiskan ucapan nya tiba-tiba

PLAKKK...

"Aduyy,"ucap Azka memegang pipinya.

Tangan Vano menampar pipi  kanan milik Mila "Ini buat lo yang berani kegatelan dan nempel-nempel ke gua tanpa izin dari gua,"ucap Vano dingin.

PLAKKK...

"Ughhhhh,"ucap Evan meledek

Vano menampar pipi Mila lagi seblah kiri "Ini buat lo yang berani ngusik pacar gua lagi makan,"ucap Vano lagi, ia kearah menatap Mila.

PLAAKKKK..

"Ahhhh, mantap,"ucap Evan dan Azka bersamaan.

"Dan ini untuk lo yang berani nyentuh milik gua,"ucap Vano menunjuk ke muka Mila. Ia pun menatap kearah Mila "Seumur hidup gua, gua gak perna main tangan ke cewe, tapi lo berani-beraninya main tangan ke orang yang gua sayang,"

Mila menatap mata Vano "Lo berani banget main tangan ke gua,"ucap Mila emosi.

"Trus lo kira yang berani nampar lo cuman om-om kalo lo lagi berada di atas kasur,"ucap Vano mempermalukan Mila, ia pun menatap kearah Mila "Asal lo tau ya, gua tau semua  tentang lo. Jangan sampe gua buka kartu lo,"ancam Vano kepada Mila.

Mila yang menahan malu pun pergi meninggalkan nereka tanpa berkata-kata lagi. Vano yang berhasil membuat seisi kantin terdiam, Vano pun menghampiri Syeilla yang masih memegang pipinya.

Saat Vano ingin mengelus pipi Syeilla tiba-tiba Vano melihat kearah tanganya sendiri begitunya banyak bedak yang menempel ditangannya. Azka yan melihat itu pun tertawa terbahak-bahak.

"Apaan tuh, tepung terigu Hahahahha,"pecah tawa Azka membuat seisi  kantin ikut tertawa.

Vano yang jijik melihat begitu banyak bedak yang menempel di tangan nya pun langsung mencuci tangan menggunakan air putih yang ada di meja.

Vano pun langsung menghampiri Syeilla "Sayang kamu gak papa?"tanya Vano mengelus pipi Syeilla.

"Enggak kok,"ucap Syeilla tersenyum, ia pun melirik kearah Vano "Padahal aku tadi mau nampar dia eh malah kamu duluan,"ucap Syeilla.

"Hahaha masa sih,"gemas Vano mencubit hidung Syeilla.

"Aduh panas deh,"ucap Ellena mengelap mukanya dengan tisu.

"Iya nih, rasanya pengen ngebakar nih kantin yak,"ucap Keyla mengipas-ngipas mukanya dengan tanga.

"Bucin trosss sampe mamposss,"ucap Azka memperbesar suaranya.

"Iri bilang babi,"ucap Syeuilla meledek ia oun langsung memeluk Vano, dan Vano pun membalas pelukan Syeilla.

Tidak terasa bell pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah usai.
Kini para murid masuk kedalam kelas dan mengikuti mata pelajaran hingga waktu pulang telah tiba.

Waktu jam pulang pun telah tiba kini saatnya para murid diharapkan untuk pulang kerumahnya masing-masin,
Syeilla yang di bonceng oleh Vano dan diantarkan pulang,
Saat mereka masih berjalan kearah Parkiran untuk mengambil motor tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang mengintai mereka.
Orang tersebut telah membuat sebuah rencana untuk menjebak mereka berdua.

Vote & komentar
Kritikannya kakak❤️

Lope you yang baca
🖤💚🧡💓💙💙💙💓🧡🖤❤️🖤💚🧡💓💓🧡💚🖤🖤❤️🖤💚💓💙💙💓💚💚🖤❤️🖤💚💓💙🧡🖤🖤🧡💓💚🖤❤️🖤🧡💓❤️🧡🖤🖤🧡🧡💚🖤❤️🖤💚❤️💚❤️🖤❤️🧡💓💙💓❤️💚❤️🖤❤️🖤❤️💓❤️🧡❤️💚💚❤️🖤❤️🖤❤️🧡❤️


The Same DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang