Seblak Jadi Petaka

21 5 0
                                    

Syeilla dan Ferdian yang sedang nonton film bersama merasakan lapar yang sangat berat, apa lagi kedua orang tuanya dan Silla pergi ntah kemana tanpa mengajak Syeilla dan Ferdian.

"Dek, lo laper gak?"tanya Ferdian kepada Adiknya yang ada disampingnya.

"Jujur sih ia, gua nahan laper dari tadi," ucap Syeilla memegang perutnya.

"Buat makanan gih,"perintah Ferdian kepad6 Syeilla.

"Mau buat apa?"

"Lo liat di kulkas ada apa, ya lo buat seadanya aja,"

Syeilla terdiam sejenak dan ia langsung berjalan kearah kulkas ia langsung  membuka kulkas, terlihat ada beberapa bahan sisa buat seblak kemarin.

"Bang ada sisa bahan-bahan yang buat seblak Bunda kemarin!"teriak Syeilla dari arah dapur.

Ferdian yang mendengar itu langsung berjalan kearah Dapur dan menghampiri Syeilla yang masih melihat-lihat kulkas.

"Lo bisa buat seblak gak?"tanya Ferdian kedapa Syeilla.

Syeilla yang mendengar suara Abangnya pun langsung berbalik kearah Ferdian "Bisalah,"ucap Syeilla.

"Lo buat deh, gua laper,"pinta Ferdian kepada Syeilla.

Syeilla hanya mengangguk-angguk pertandakan iya, ia pun mengambil beberapa  bahan yang bisa ia olah jadi seblak. ia  mengambil beberapa bangsa perbawangan, Pisau dan telenan, ia  meletakkannya didepan Ferdian

"Ini kupas biar gua siapin bahan-bahan lain,"perintah Syeilla kepada Ferdian.

"T-tap...," belum sempat Ferdian menyelesaikan ucapannya Syeilla melotot dan memotong ucapannya  "Mau makan usaha harus ada,"perintah Syeilla.

Ferdian pun langsung mengupas perbawangan dan memotongnya menjadi beberapa bagian, Syeilla langsung mempersiapkan bahan-bahan lainnya sambil menunggu bawang yang dikupas oleh Abangnya.

"Hiks ... Hiks.. Hiks..,"tangis Ferdian yang tiba-tiba mengeluarkan air mata dari matanya.

Syeilla yang mendengarkan tangisan dari Abangnya pun langsung berbalik dan menghampiri Abangnya "Lo putus sama Ellena?"

"Mulut lo mau gua sobek!"ancam Ferdian menggunakan pisau yang ia pegang,

"Lah terus?"

"Nih bawang buat gua sedih,"ucap Ferdian mengangkat bawang  yang ia potong-potong menjadi kecil.

Syeilla yang melihat itupun langsung merubah raut mukanya menjadi datar "Lebay lo, Mana tuh bawang uda siap belum?"

Ferdian memberikan perbawangan yabg sudah ia potong dengan iklas dan hati yang bersih kepada Syeilla "Nih,"

Syeilla pun mengambil bawang tersebut dan memasukan Kedalam coper dan beberapa bumbu lainnya seperti kencur, cabai dan lain-lainnya.

"Dek cabenya tambahin dong, kagak terasa tuh,"pinta Ferdian kepada Syeilla.

Syeilla yang hanya nurut pun langsung memasukan cabe segenggaman tangan penuh "Cukup?"tanya Syeilla.

"Dikit lagi,"ucap Ferdian kepada Syeilla.

Karna geram Syeilla pun memasukan segenggam penuh cabe lagi kedalam coper "Gimana?"tanya Syeilla, dan Ferdian pun mengangguk menandakan sudah cukup, Syeilla pun ingin menutup coper tiba-tiba Ferdian mencegatnya.

"Eh tunggu, tuh sawi gak lo masuin?"tanya Ferdian kepada Syeilla.

Kesabaran Syeilla yang sudah setipis tisu di bagi dua pun hanya membuang nafas kasar dan melihat kearah Ferdian, Ferdian yang melihat Adiknya yang sedang menatapnya dengan horor, langsung kicep bukan main.

The Same DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang