Pitnes

14 7 0
                                    

Syeilla yang sesang berjalan bersama Vano disampingnya, mereka akan pergi kekelas mereka, banyak orang-orang yang seding berbisik-bisik atau yang sering di sebug ghibah, mereka sedang membicarakan kabar yang hangat yang baru saja di tuangkan dari kuali.

Kini Syeilla dan Vano telah masuk kedalan kelas, mereka pun masuk disambut dengan teman-temannya yang sedang mengghibah.
Syeilla pun menghampiri kedus temannya dan Vano memilih untuk berjalan ke Bangkunya sendiri.

Syeilla pun menarik bangku yang kosong"Kalian bahas apa sih?"tanya Syeilla sambil duduk.

"Lo kagak tau Syeil?"tanya Keyla yang sedang memakan kripik ubi.

"Kagak emang apaan sih?"tanya Syeilla mencomot satu kiripik ubi Keyla.

"Kasih tau El,"suruh Keyla yang masih menikmati kripik ubi.

Ellena pun melirik kearah Keyla "Buta mata lo, gua lagi nulis,"ucap Ellena yang sedang menulis.

"Udah deh lo cerita aja,"ucap Syeilla yang masih setia memakan kripik ubi Keyla.

"Jadi,"ucap Keyla, ia pun menjilat tangannya yang terna Bumbu kripik pisang "Gua dapet kabar dari anak lokal sebelah, katanya si Milanta Hamidun,"ucapnya mamasuka bungkus kripik ubi kedalam plastik kresek.

BRAK...

Syeilla menggebrak meja dengan kuat, "Milanta yang suka nempel ke pacar gua? Yang bener lo, lo tau dari mana?"tanya Syeilla kepo.

"Jadi gua tau dari gebetannya Evan, nah dia tadi pagi ke toilet, terus ketemu sama Milanta trs tiba-tiba Milanta jatuhin Test Pack, nah terus di ambil sama Jihan tuh Test Pack eh rupanya garis dua, Nah terus si Jihan nih anaknya heboh jadi sama dia yaa tersebar deh,"ucap Keyla memperjelaskan.

Kriing........

Bell pun berbunyi pertanda semua siswa di harapkan masuk kedalam kelas untuk mengikuti mata pelajaran.
Buk Sinta selaku guru bahasa Inggris ia akan masuk kedalam kelas XI MIA³.

"Yaallah semoga Buk Sinta gak masuk Yaallah, gua belom siap untuk ulangan,"ucap Elvio yang sedang berdoa.

"Amin Yaallah, semoga aja,"ucap Aldara yang duduk disamping Elvio.

"Lo belum juga Dar?"tanya Elvio melirik kearah Aldara.

"Belom Yo hehehe,"ucap Aldara cengengesan

"Woy yang anak yatim maupun piatu doain Buk Sinta gak masuk Aminnnn!"teriak Alvaro dari bangkunya.

"Aminnn,"ucap mereka serempak.

"Aminn semoga Ibu gak masuk,"ucao Buk Sinta yang sudah berdiri di ambang Pintu.

"Mampus mati lah,"ucap salah satu dari mereka

Buk Sinta pun masuk kedalan kelas dan langsung duduk di meja Guru.
Buk Sinta sudah membawa rol dan beberapa puluh kertas di tangannya.

"Selamat Pagi semuanya,"sapa Buk Sinta yang langsung berdiri kembali.

"Pagi Buk,"ucap mereka serempak.

"Baiklah Hari ini...,"belum sempat Buk Sinta melanjutkan kalimatnya tiba-tiba,

Syeilla mengangkat tangan "Buk Syeilla ada berita,"ucap Syeilla yang masih mengangkat tangan.

"Maksud kamu?"tanya Buk Sinta yang menatap kearah Syeilla.

"Buk uda tau anak kelas sebelah enggak, yang anak baru itu Buk,"ucap Syeilla membuka bahan ghibahnya.

Buk Sinta yang terkelan dengan Hobi mengghibahnya dan suka julitin orang pun, langsung duduk kembali dimeja guru karna jiwa ghibahnya meronta-ronta "Iya kenapa tadi ibu denger ada berita, berita apa itu ibu belum tau soalnya,"ucap Buk Sinta membuka kacamata nya.

The Same DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang