INDOMARET

22 7 0
                                    

Sore ini Syeilla akan pergi ke Indomaret bersama sang Adik tercinta, mereka akan membeli beberapa cemilan untuk nonton bersama nanti malam.
Syeilla mengeluarkan motor dan menunggu sang Adik yang sedang meminta uang kepada Sang Ibunda Ratu.

TIN....TIN.....TIN...

"Sil cepet, keburu Indomaret nya digusur sama bangsa kecoak!!!" teriak Syeilla yang sedang duduk diatas motor.

Silla pun keluar dari balik pintu sambil berlari kearah Syeilla "Sabar dong Kak, masuh untung di kasih sama Bunda,"ucap Silla yang mengatur nafasnya.

"Moso seh,"ucap Syeilla meledek, ia pun menepuk tempat duduk bagian belakang "Yok naek,"ajak Syeilla.

Silla bergegas naik keatas motor milik sang Kakak "Yok,"ucapnya sambil memakai Helm yang kebesaran.

Syeilla pun menjalankan motornya dengan kecepatan standar, saat sedang berada di perjalanan Silla melihat anak kucing sebatang kara di pinggir jalan yang begitu malang, ia pun langsung menyuruh Kakaknya berhenti "Kak berhenti!"teriak Silla menarik baju Syeilla sekuat mungkin untung tidak robek.

S]eilla pun mengerem mendadak "Apaan sih Cil,"ucap Syeilla melihat kearah Silla.

Silla pun langsung turun dan berlari kearah kucing tersebut, dan ia langsung menggendong kucing tersebut ditangannya, dan kembali kearah motor.
"Kak kasihan kita rawat ya,"ucap Silla memohon.

"Iii bocil jorok tau,"ucap Syeilla yang duduk di motor memandangi kucing tersebut.

"Kak,"mohon Silla kepada sang Kakak.

"Yaudha deh iya bawa, cepet lo naik,"ucap Syeilla terpaksa.

"Yey,"senang Silla langsung naik keatas motor yang masih menggendong kucing.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka, hingga akhirnya mereka sampai di Indomaret, Syeilla pun langsung turun dari motornya "Cil, kucing Lo tinggal sini aja, kan gak mungkin dibawa masuk,"pinta Syeilla kepada Silla yang masih setia diatas motor.

"Kakak kira Silla bodoh, Indomaret gak ada larangan bawak kucing ya, trus kalo kucingnya ilang kakak mau yang cari sampe ketemu,"omel Silla yang langsung turun dari motornya dan melepaskan helm.

"Tapi kan Cil...."ucap Syeilla terpotong saat melihat Adiknya langsung masuk kedalam Indomaret dan tidak memperdulikannya sama sekali.

Mereka pun masuk kedalam Indomaret terlihat sudah beberapa pegawai Indomaret memakai baju berwarna Biru.

"Kak bawa keranjang,"perintah Silla sedang berjalan dibagian eskrim dan masih menggendong kucing.

"Dih ngatur,"ucap Syeilla yang langsung mengambil keranjang Indomaret yang berwarna biru.

Saat sedang memilih makanan yang bisa mereka makan untuk cemilan nanti malam, tiba-tiba terlihat seorang lelaki sedang berdiri dibagian pembalut,
Melihat itu Syeilla pun berfikir seperti mengenali sang Lelaki itu.

"Itu kan Vano, coba gua samperin deh,"batin Syeilla, Ia pun langsung menghampiri Vano, dan meninggalkan Adiknya yang sedang mencari Bombon

"Van, kamu ngapain?"tanya Syeilla menepuk bahu milik sang pacar.

"Eh astagfirullah kamu sayang,"ucap Vano berbalik kearah Syeilla.

"Ngapain kamu di sini di tempat pembalut kamu halangan?"tanya Syeilla yang memperhatikan Vano.

"Sayang,"ucap Vano merangkul bahu Syeilla, ia pun langsung mendekatksn mulutnya kearah telinga Syeilla "Sayang tolongin aku Mama nyuruh aku beli pembalut aku bingung yang mana,"bisiknya ke Syeilla.

Syeilla menahan tawa mendengar permintaan dari "Yaudha iya, masuin kebelanjaan aku aja biar kamu gak malu,"ucapnya tertawa. Ia pun langsung mengambil satu pembalut dan memasukkan nya kedalam keranjang.

"Kamu sama siapa kesini?"tanya Vano yang berjalan mengikuti Syeilla.

"Sama Silla, kalo kamu?"tanya Syeilla yang berhenti ditempat peremian.

"Sama Adek Sepupu aku,"ucap Vano yang masih setia mengikuti Syeilla.

Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba Syeilla melihat Silla yang sedang ngobrol berduaan dengan seorang anak lelaki.

"Sil,"panggil Syeilla yang langsung menghampiri Adiknya "Lo pacaran?"tanya Syeilla.

"Apaan sih Kak, orang aku sama temen aku,"ucap Silla yang sedang memilih makanan kucing.

"Heh, lo ya gak di rumah gak di sini selalu datengin Silla, lo suka ya sama Silla,"ucap Syeilla sengit kepada anak laki-laki tersebut.

"Kalo iya kenapa Kak?"tanya anak lelaki itu kepda Syeilla.

"Idih si bocil siapa nama lo?"tanya Syeilla dengan nada mengejek.

"Zain Mail manggil aja Mail,"ucap Mail songong.

"Oh Mail, sama siapa lo disini sama orang tua lo ya, mana orang tua lo biar gua bilang lo masih kecil uda tau pacar-pacaran,"kata Syeilla menantang Mail.

"Tuh belakang Kakak,"ucap Mail menunjuk kearah Vano.

Vano yang dibelakang Syeilla hanya bisa menahan tawanya melihat pacarnya dan Adik sepupunya adu bacot.

"L-loh Vano,"ucap Syeilla berbalik kearah Vano. "Kok kamu gak bilang sih,"ucapnya kesal.

"Kan kamu gak nanya,"jawab Vano mengacak rambut milih Syeilla.

"Pacaran Trossss,"ucap Silla
yang mengambil satu bungkus makanan kucing dan meletakkan nya didalam keranjang.

"Apaan sih cil,"ucap Syeilla menyentul jidad Silla.

"Maksud kamu Kakak kamu pacaran Sama Abang aku Sil?"tanya Mail yang sednag menggendong kucing Silla.

Silla pun menganggukan kepalanya "Hooh," ucapnya.

Mereka pun berjalan menuju kasir Syeilla dan Vano akan membayar, Silla dan Mail pun menunggu Kakak mereka membayarnya diluar..

"Yaaa Sill kita gak bisa pacaran dong,"ucap Mail yang langsung duduk di depan Indomaret.

"Maksudnya?"tanya Silla yang ikut dudu samping Mail.

Mail pun melirik kearah Silla "Yakan kalo Kakak kamu nikah sama Bang Pano, kita kadi saudara besanan,"ucap Mail yang menompangkan dagunya keatas tangannya.

Silla pun mengelus bahu milik Mail "Uda ya jangan di pikirkan, kan lumayan kita jadi sodara toh kita masih terlalu kecil mikirin pacaran,"rayu Silla agar Mail tidak bersedih.

Syeilla dan Vano yang melihat Adik mereka seperti orang yang sedang patah hati pun tertawa terbahak-bahak melihat kedus bocil sedang bermesraan seperti orang yang sudah nikah.

Silla dan Mail yang menyadari itu pun langsung menghampiri Kakak mereka dan mengambil Eskrim yang tadi mereka ambil.

Syeilla dan Vano pun langsung berjalan kearah motor mereka dan disusul oleh kedua bocil yang sedang patah hati. Silla dan Mail langsung naik keatas motor Kakak mereka.

Mereka pun berjalan meninggalkan Indomaret saat Syeilla dan Vano berjalan berbeda arah tiba-tiba Silla dan Mail saling berpandangan dan saling melambaikan tangan, mereka berdua rasanya tidak ingin berpisah walaupun hanya sebentar.

VOTE &KOMEN
Kritikannya kakak.

Lope you
💙💓💚🖤🧡🧡🧡🖤🖤💚💓💙💙💙💙💙💙💓💚🖤🖤🧡🖤🖤💚💓💙💙💙💚🖤🖤🧡❤️🖤🖤💚💓💓💙💙💙💙💓💓💚🖤🧡🖤💚💓💓💓💓💓💓💚💚💚💚💚💚💚💚💓💓💙💙💓💓💚💚

The Same DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang