Pergi Bareng

36 22 4
                                    

✨✨✨✨

Mereka berdua pun meninggal orang tuanya di rumah.
Yang mana pasti Papa mereka bakalan dapat omelan dan pentungan dari centong ungu milik sang Mama.

Kini mereka telah di garasi dan mangambil motor masing-masing,
Vano yang akan menjemput Syeilla dan Varrel akan langsung ke sekolah.
untuk bertemu guru janda yang ada di sana.

🌸🌸🌸🌸

pov Syeilla.

Kini Syeilla sedang duduk di teras rumahnya sambil menunggu jemputan dari Vano,
ia telah bersiap-siap dari setelah sholat subuh nanti 'pertama kali dijemput Vano harus tampil beda', katanya✌️.
Vano pun datang dengan menggunakan motor kesayangan nya,
Syeilla pun yang telah siap menghampiri Vano. Sebelum itu ia telah berpamitan kepada sang Ibunda Ratunya.

"Pagi Ayang Vano,"sapa Syeilla.

"Hmm,"

"Yuk berangkat,"ajak Syeilla.

"Helm?"tanya Vano.

"Helm? kenapa sama helm?"tanya Syeilla balik.

"Uda gede gak perlu di jelaskan,"tegas Vano.

Syeilla pun berpikir apakah ia ada salah kepada Vano,makanya Vano seperti sedikit sensi.
Ia tetap berfikir Walaupun IQnya di bawah rata-rata.

Syeilla pun menjentikan jarinya "Ha...gua baru paham,"ucap Syeilla mendadak "Tunggu sebentar ya,"tahan Syeilla.

Syeilla pun berlari menuju kedalam rumahnya lagi.
Dan kini ia keluar dengan membawa sebuah helm di tangannya.

"Van ini kan maksud kamu?"tanya Syeilla.

"Hmm,"

"Yuk Van berangkat,"ajak Syeilla.

"Naik,"perintah Vano.

Syeilla pun memakai helmnya dan langsung naik keatas motor milik Vano.

"Uda ayok,"ucap Syeilla.

"Hmm,"

Vano menghidupkan motornya dan Langsung menjalankan motornya.
Sepanjang jalan mereka hanya diam seribu bahasa tanpa mengeluarkan satu kata pun.
Dan akhirnya Syeilla memberanikan diri untuk membuka suara terlebih dahulu.

"Van,"panggilan Syeilla.

"Hmm,",

"Kok kamu diam aja sih?"tanya Syeilla.

"Hm,"

"Ish Vano,"kesal Syeilla.

Vano hanya tersenyum melihat muka cemberut Syeilla lewat kaca sepion.
Bukan Vano tidak ingin berbicara dengan Syeilla tapi.
Ia malas jika berbicara dengan Syeilla maka otomatis Syeilla akan menjadi budeg apalagi kini Syeilla menggunakan helm.
Makanya Vano memilih lebih baik diam dari pada berbicara dengan Syeilla yang medadak budeg.

Mereka telah sampai di perkarangan sekolah, Dan Vano langsung berjalan menuju parkiran motor.
Saat sedang memakirkan motornya terlihat sudah ada Ellena dan Keyla yang baru datang.
Vano pun memakirkannya tepat di samping motor Keyla.

The Same DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang