SMA Galaxy yang baru saja menyelesaikan ujian akhir kenaikan kelas,
Hari ini adalah hari pengambilan Raport yang akan diadakan di SMA Galaxy. Begitu banyak siswa yang menunggu pembagian raport, Alhamdulillah untuk tahun ini pengambilan raport tidak perlu membawa orang tua murid, jadi ketika mereka mendapatkan nilai yang tidak sempurna tidak akan terkena omelan masal di sekolah.Acara pembagian Raport pun di mulai, seperti biasa anak-anak yang mesuk tiga besar akan dipanggil untuk di beri raport di depan, berbeda dengan anak-anak yang mendapat rangking empat kebawah akan di umumkan di kelas masing-masing.
Acara Berjalan lancar seperti biasa, setelah pembagian raport semua siswdi perbolehkan untuk pulang kerumah masing-masing.
Berbeda dengan Syeilla dan teman-temannya mereka tidak langsung pulang kerumah, melainkan memilih untuk pergi ke cafe atau pergi ke warung bakso untuk merayakan selesai ujian. Yang artinya mereka sudah lega tidak ada lagi ujian, dan mereka telah naik ke kelas dua belas."Guys makan di warung Bakso aja yuk,"Syeilla kepada teman-teman nya.
"Kita berdu sih ngikut aja,"ucap Azka merangkul Evan yang sedang mengupil.
"Ellena, Keyla?"tanya Syeilla kepada kedua temannya yang sedang sibuk ber-selfie.
"Boleh, ngekor aja,"ucap keyla.
"Kamu Van gimana?"tanya Syeilla kepada Vano yang berdiri di samping nya.
Vano hanya mengangguk, pertandakan ia menyetujui nya,
Mereka pun pergi ke warung Bakso yang ada didekat sekolah, yang terkenal dengan keenakannya.Mereka pun langsung memesan dan duduk diwarung tersebut, Ya seperti biasa mereka berbincang-bincang dan berghibah.
Saat mereka sedang menunggu pesanan mereka tiba-tiba datang seseorang dengan perut buncit kearah Warung tersebut."Eh itukan Dini, anak kelas sebelah yang katanya dulu hamidun,"ucap Keyla membuka topik pembicaraan.
"Iya itu katanya sih dia nikah sama duda yakan,"ucap Ellena yang duduk di samping Keyla.
"Uda gede aja tuh perut kek balon,"ucap Syeilla memperhatikan perut buncit Dini.
Vano, Evan dan Azka tidak memperdulikan mereka bertiga,
Mereka memilih memainkan game online yang ada di handphone mereka, biar lah para perempuan berghibah, Toh mereka ghibah dosanha di tanggu mereka sendiri.Keyla yang gemas melihat perut buncit Dini pun memanggil Dini " Dini! "panggil Keyla kepada Dini yang sedang berdiri.
Dini pun menoleh dan berjalan kearah mereka."Hay semua, kalian apa kabar,"sapa Dini kepada mereka.
"Alhamdulillah baik, lo gimana Din? trus anak lo sehatkan di perut?"tanya Keyla ramah.
"Alhamdulillah Sehat,"ucap Dini "Lo pada habis pembagian raport ya?"tanya Dinu lagi.
"Iya nih Din,"ucap Syeilla, ia pun meliri kearah Dini ",Uda berapa bulan Din?"tanya Syeilla mengelus perut buncit Dini.
Dini pun mengelus perutnya "Gua uda jalan delapan bulan,"ucap Dini seraya mengelus perut nya.
Keyla yang sedari tadi tidak berhenti mengelus perut Dini, karna kegemasannya melihat perut buncit Dini "Sehat-sehat ya anak Aunty,"ucapnya yang masih mengelus perut Dini, ia pun melirik kearah Dini "Btw Din lo uda periksa belum, laki atau perempuan?"tanya Keyla kepada Dini.
"Uda, Cuman gua gak mau liat jenis kelamin nya biar suprise,"ucap Dini tersenyum.
"Btw Din, mohon maaf nih ya Laki lo giman?"tanya Ellena yang duduk disamping Dini.
"Lo pada pasti mikir gua hamidun kan? ngaku lo semua,"ucap Dini melihat mereka sambil tertawa.
Mereka pun hanya nganggu sebagai jawaban iya, Dini pun menjelaskan bahwa ia bukan hamil di luar nikah, melainkan ia Memang benar-benar nikah murni keinginannya bersama sang suami, Untuk suaminya sendiri memang duda anak satu, tapi duda muda yang masih berumur dua puluh lima tahun. Dini yang tidak tahan dengan kehidupan nya dimana Ibunya selalu menyiksa dia dan Ayahnya yang sudah tidak ada membuat hati Dini ingin mencari seseorang yang bisa menjadi rumahnya.
"Tapi Din sebelum itu, gua perna liat lo sama Bapak-bapak itu siapa? mana mesra lagi?"tanya Ellena kepada Dini.
Dini pun mencoba mengingat "Bapak-bapak ya," Dini coba berfikir "Ohwala itu mah Pak De gua, Abangnya Bapak gua dia yang gantiin Bapak gua, uda kek Bapak gua deh intinya,"jelas Dini
"Ohwala gitu toh, Maaf ya Din gua uda fitnah elo,"ucap Ellena memeluk Dini.
"Aaaa gua juga ya Din,"ucap Syeilla ikut memeluk Dini.
"Gua mau meluk tapi gua takut anak lo kegencet, "ucap Keyla cengengesan, "Gua juga ya Din minta Maaf,"ucap Keyla.
Tiba-tiba pesanan Bakso mereka pun datang, dan Dini juga memesan Bakso bungkun untuk ia makan dan anak tirinya dirumah, karna ia sedang mengidam makan Bakso.
Dini pun berdiri "Guys gua balik dulu ya,"pamit Dini kepada mereka berjalan kearah motor yang ia pakir.
Ellena pun mengejar menghampiri"Eh Din, kami minta nomor lo dong nanti kapan-kapan kami mau main ke rumah lo,"ucap Ellena mengejar Dini.
"Emang lo pada mau temenan sama emak-emak kek gua?"tanya Dini yang sudah duduk di motor.
"Yee kata siapa kagak mau, cepet ish kasih,"ucap Ellena memaksa Dini.
Dini pun memberikan nomor WhatsApp nya kepada Ellena, dan ia berpamitan untuk pulang,
Ellena pun kembali kebangkunya dan memberikan nomor Dini kepada kedua temannya.Syeilla yang melihat ketiga lelaki yang sibuk dengan Handphone nya sedari tadi pun merebut ketiga handphone itu "Makan dulu, ato nih Hape gua jeburin ke kuah Bakso,"ancam Syeilla kepada mereka.
"T-tapi Syeil...." belum sempat Evan melanjutkan kalimatnya.
"Apa tapi-tapi mau gua jeburin Hah,"ucap Syeilla yang menggantung handphone Evan diatas mangkok bakso.
"Eh iya-iya gua makan dulu,"ucap Evan langsung mengambil mangkok bakso yang sudha berisi beberaoa Bakso.
Vano dan Azka hanya menahan tawanya melihat Evan yang di marah-marah oleh Syeilla.
Mereka pun menghabiskan makan mereka hingga habis, dan Syeilla mengembalikan handphone mereka yang sempat ia ambil tadi.
Merek pun langsung membayar dan pergi meninggalkan warung tersebut,
Dan pulang kerumah masing-masing tidak lupa Vano mengantarkan Syeilla, itulah rutinitas Vano selama pacaran dengan Syeilla menjadi ojek pribadi tanpa di bayar.VOTE DAN KOMEN
KRITIKAN NYA KAKAK
LOPE YOUU
💚❤️❤️🧡❤️💚💚❤️❤️❤️💚💚💚🧡🧡❤️❤️💚❤️❤️🧡❤️💚💚💚❤️🧡❤️💚💚💚❤️🧡🧡❤️💚💚❤️🧡❤️💚❤️🧡🧡❤️💚❤️🧡❤️❤️💚💚❤️❤️🧡❤️💚❤️❤️❤️💚💚❤️❤️🧡❤️💚💚❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Destiny
Novela Juvenil"Gue pastiin lo jadi milik gue!" -Syeilla Anandita "Coba saja kalau bisa" -Vano Nugraha