Malam ini Syeilla akan menunggu Vano yang suda berjanji akan kerumahnya malam ini,
Ia pun bersiap-siap menuggu Vano untuk datang, dan terlihat Abangnya sudah rapi dan ingin pergi tidak tau mau pergi kemana biasanya tidak perna sewangi itu dan serapi itu.
Namun Syeilla tidak peduli ia masih setia menunggu, Untuk Silla ia sudah pergi kerumah nenek sore tadi, Silla memang sering kerumah neneknya biasnaya bisa sampe satu minggi ia dirumah neneknya.Syeilla pun menunggu di depan teras lama sudah ia menunggu akhirnya Vano pun datang dengan motor kesayangan dan sebuah bungkusan yang ia pegang di tangannya.
Ia pun langsung menghampiri Syeilla yang menunggunya sedari tadi,Vano memberikan bungkusan tersebut ke Syeilla "Nih untuk Bunda sama Ayah,"ucapnya memberikan bungkusan itu kepada Syeilla.
"Apa Ini?"tanya Syeilla membuka bungkusan tersebut.Ia pun melirik kearah Vano "Martabak,"ucap Syeilla memandangi Vano.
"Iya heheheh,"ucap Vano cengngesan "itu untuk Bunda, kata Bang Varrel kalo mau ngepel bawak makanan biar direstui,"ucapnya polos.
"Wah Makasih ya Nak Vano pasti bakalan Bunda restui kok tenang,"ucap Bunda yang tiba-tiba datang menyambar martabak yang dipegang oleh Syeilla.
Syeilla yang melihat Bundanya pun kaget bukan main "Ish Bunda ih uda kek jelangkung aja ngagetin tau gak,"Kesal Syeilla.
"Ah lebay kamu,"ucap Bunda yang, Bunda pun melirik kearah Vano dan tersenyum "Ayok nak masuk,"ajak Bunda menarik tangan Vano masuk kedalam.
Vano pun memgukuti Bunda dan meninggalkan Syeilla yang masih bengong di teras, Syeilla pun tersedar ia segeraengejar Bundanya dan pacarnya.
"Eeeeeh Bunda enak aja, ini itu pacar Syeilla uda ah Bunda sama Ayah aja. Oh iya jangan lupa minum sama cemilannya ya Bund,"ucap Syeilla langsung menarik tangan Vano kesofa.
"Iya-iya sabar,"ucap Bunda yang berjslan kearah dapur untuk membuat minum dan membawakan cemilan yang ada di kulkas.
Mereka pun duduk disofa rencananya malam ini Syeilla ingin mengajak Vano untuk maskeran bersama biar romantis dan glow up bersama kata Syeilla.
"Van yuk maskeran biar aku ambil dulu maskernya,"ucap Syeilla kepada Vano yang sedang duduk di samping nya.
"Iya, sana ambil dulu,"ucap Vano menyuruh Syeilla mengambil maskernya.
Syeilla pun pergi mengambil masker yang ada dikamarnya, selagi menunggu Syeilla ternyata Bundanya pun datanv membawakan minuman dan cemilan sedikit.
"Ini ya Van, Bunda taro sini,"ucap Bunda meletakan nampan yang ada ditangannya kemeja.
"Eh iya Tan, makasih ya,"ucap Vano ramah kepada Bunda.
Bunda pun menepuk lengan Vano sedikit keras "Ah kamu, panggil Bunda aja jangan Tante. Biar akrab gitu,"ucap Bunda tersenyum.
"I-iya Tan eh maksudnya Bund,"
"Yaudha ya Bunda tinggal dulu,"ucap Bunda meninggalkan Vano sendirian.
Syeilla pun datang dengan membawa beberapa masker ditangannya, ia akan memasarkan muka milik Vano. Syeilla pun duduk disampingnya Vano ia menawarkan Vano ingin memakai Varian apa.
"Nih mau yang apa?"tanya Syeilla menawarkan beberapa bungkus masker,
"Terserah kamu aja, yang mana yang bagus,"ucap Vano mencubit pipi Syeilla.
"Ish sakit tau,"ucap Syeilla kesal, ia pun meletakan semua maskernya di meja "Semunya bagus sih, yang mana aja boleh kan?"tanya Syeilla kepada Vano.
"Boleh sayang,"ucap Vano.
![](https://img.wattpad.com/cover/315834337-288-k172838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Destiny
Teen Fiction"Gue pastiin lo jadi milik gue!" -Syeilla Anandita "Coba saja kalau bisa" -Vano Nugraha