Pasar Malam

11 7 0
                                    

Kini Syeilla dan teman-temannya dan tidak lupa Ferdian yang diajak oleh Ellena, mereka sudah ada di pasar malam untuk menikmati berbagai wahana dan makanan tidak lupa banyak penjual baju dan lain-lain.

"Kita naik Bianglala yuk guys," ajak Keyla kepada teman-temannya.

"Gua sih ayok aja,"ucap Ellena yang sedang merangkul tangan Ferdian.

"Yang lain gimana?"tanya Syeilla yang masih meminun pop es yang ia beli tadi.

Mereka hanya mengangguk bertandakan mereka setuju, Keyla pun pergi membeli tiket sebanyak 8 buah, untuk teman-temannya.

Mereka pun membagi tempat satu tempat dua orang jadi mereka berpasang-pasanganan.
Seperti yang kalian tau Keyla terpaksa bersama Azka.
Mereka pun menikmati Biang lala hingga selesai mereka pun turun dan langsung membeli beberapa sosis dan bakso bakar lainnya untuk di makan.

Syeilla yang melihat orang berjualan boneka pun langsung pergi menarik Vano untuk melihat boneka yang ada disana. Vano yang ditarik hanya bisa pasrah dan mengukutin Syeilla.

Syeilla pun mengambil satu boneka"Sayang bagus ya,"ucapnya memegang Boneka kelinci berwarna putih.

"Kamu mau ?"tanya Vano melihat Syeilla memegang boneka tersebut.

Syeilla pun mengangguk "Iya mau banget malahan,"ucapnya melirik kearah Vano yang sedang mengambil dompet didalam kantongan "Tapi aku mau dua ya,"ucap Syeilla mengambil boneka kelinci yang berwarna hitam.

"Iya,"kata Vano, Ia pun melihat ke sang penjual "Buk berapa dua ya?"tanya Vano kepada sang penjual.

"Dua Ratus ribu aja Mas,"ucap Sang penjual ramah.

Vano pun memberikan Uang berwarna merah sebanyak dua lembar Kepada sang penjual boneka "Ini ya Buk,"ucapnya, ia pun melirik kearah Syeilla "Uda yuk kesana sama yang lain,"ajak Vano kepada Syeilla yang masih memegang Boneka.

"Van tunggu,"cegah Syeilla kepada Vano, ia pun memberikan boneka kelinci berwarna hitam kepada Vano "Ini untuk kamu, jadi aku yang putih kamu yang hitam, nah yang hitam namanya Nono, yang putih namanya Lala"Ucap Syeilla tersenyum kearah Vano.

"Kenapa harus Nono dan Lala?"tanya Vano merangkul pundak Syeilla.

"Nono itu Vano kalo Lala itu Syeilla, bagus kan,"ucap Syeilla memeluk Vano.

"Bagus kok, iiii gemes deh pacar siapa sih,"ucap Vano mengacak rambut Syeilla dan berlari meninggalkan Syeilla.

"Iii Vano kebiasaan ngerusakin rambut aku,"kesal Syeilla nengejar Vano.

Mereka pun menghampiri teman-temannya yang sedang berbincang-bincang, Syeilla  melihat Ellena dan Abang nya yang sedanv membeli gulali pun langsung menghampiri mereka.

"Eyo, mau dong Bang, masa ke Ellena doang gua sebagai Adek juga mau,"ucap Syeilla menyindir Ferdian yang sedang membelikan Ellena gulali.

"Sayang kayak ada yang ngomong tapi siapa ya?"ucap Ferdian pura-pura tidak melihat Syeilla.

"Iya nih, kita pergi yuk merinding aku,"ajak Ellena kepada Ferdian,

Mereka pun pergi meninggalkan Syeilla yang masih berdiri didepan penjual gulali. Syeilla pun mendekati tukang penjual gulali.

"Mas,"panggil Syeilla kepada penjual Gulali.

"Iya Mbak ada apa?"tanya sang penjual gulali yang sedang membuat gulali.

"Gulalinya manis ya Mas kayak masnya,"ucap Syeilla mengedipkan matanya untuk menggoda sang penjual gulali.

"Ah Mbak bisa aja,"ucap Sang penjual gualli yang salting.

"Kayaknya saya gak bisa liat masnya senyum deh,"ucap Syeilla.

"Kenapa Mbak?"tanya Penjual gulali.

"Soalnya senyuman masnya buat saya diabetes,"ucap Syeillan menggoda.

"Ah Mbaknya saya baper,"ucap Penjual gulali.

Syeilla memegang gulali yang digantung ia ingin membelinya tapi ia males ngeluarin uang, sang penjual gulali melihat muka Syeilla seperti anak kecil yang tidak perna memakan gulali pun mengambil satu gulali dan memberikan nya kepada Syeilla.

"Nih Mbak untuk Mbak, saya kasihan liat Mbaknya,"ucap Sang penjual gulali.

"Yang bener Mas?"tanya Syeilla tidak percaya bahwa penjual gulali benar-benar memberikan nya.

"Iya Mbak,"ucap penjual gulali tersenyum manis

Syeilla pun berlari kearah Vano "Ayang,"panggil Syeilla memeluk  tangan Vano.

Vano yang merasakan ada yang memeluk lengannya "Kamu dari mana sih?"tanya Vano.

Syeilla pun mengangkat gulali yang diberikan dari sang penjual "Habis godain tukang gulali hehehehe,"ucap Syeilla cengengesan.

"Emang tukang gulalinya mau sama kamu?"tanya Vano kepada Syeilla.

"Nih buktinya aku di kasih gratis,"ucap Syeilla bangga tunjuk gulali yang ia pegang.

"Kok bisa?"tanya Vano.

"Ya bisa dong, siapa dulu Syeilla,"ucapnya bangga.

Vano pun mencubit hidungnya "Iiiii kamu ya bisa aja,"ucapnya gemas.

Mereka lanjut menikmati suasana dipasar malam, dan Sesekali mereka bermain yang bisa di maian, mereka pun menge-catb lukisan, lukisan khusus anak-anak,
dengan ekpresi seperti seseorang orang yang masa kecil nya kurang bahagia.

"Widih punya gua cantik bet, Hello Kittynya,"ucap Evan bangga menunjukan Lukisan yang ia cat.

"Iii Evan iru bukan Hello kity,"ucap Jihan, "Itu Dira Emon Tau,"ucap Jihan.

"Bukan ayang ini itu Hello Kitty,"ucap Evan membantah.

"Bukan Evan itu Dora Emon,"ucap Jihan lagi, ia pun mengambil Lukisan Evan dan menunjukkan nya ke Keyla "Key, ini Dora Emon kan?" tanya nya menunjukan lukisan tersebut.

"Astaghfirullah lo berdua ya jelas-jelas ini itu gambarnya kucing biasa,"ucap Keyla sabar melihat sepasang kekasih yang sangat prik.

"Memang lo berdua cocok deh,"ucap Azka yang sedang memegang kuas.

"Kan sama aja, Hello Kitty sama kucing kagak jauh,"ucap Evan.

Mereka pun tertawa melihat kedua kekasih yang sangat prik itu.
Mereka melanjutkan melukis hingga waktu menunjukkan pukul sebelas malam dan waktunya untuk mereka pulang, karna sudah terlalu larut.

VOTE AND KOMEN
KRITIKANNYA
💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓❤️🖤💙💙🖤🖤💚❤️🧡❤️❤️🧡❤️🧡❤️🧡🖤💚🖤😙🖤💚❤️🧡❤️❤️🧡

The Same DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang