Malam ini Syeilla dan Ferdian dan Adik mereka Silla sedang duduk dibalkon kamar milik Syeilla, mereka meratapi nasib mereka karna ditinggal oleh kedua orang tuanya pergi mencari angin katanya.
Mereka memandangi bintang dan bulan yang berkalap kelip dan sesekali melihat nyamuk yang sedang pacaran. Saat mereka sedang meratapi nasib tiba-tiba terdengar suara deringan telpon dari Handphone Syeilla.
"Kak Ayang Bep nelpon tuh,"ucap Silla yang sedang memeluk boneka boba kesayangan nya.
"Idih si bocil sok tau,"ucap Syeilla mengambil Handphone nya.
"Siapa bro?"tanya Ferdian yang masih duduk santai di bangku.
"Gak tau nih nomor masuk,"ucap Syeilla menunjukan kepada sang Abang.
"Coba sini gua aja yang angkat,"ucap Ferdian meminta Handphone milik Syeilla.
Syeilla pun memberikan Handphone nha kepada Ferdian, Ferdian pun langsung mengangkat nya "Hallo,"ucap Ferdian menyapa orang yang ada di sebrang sana.
"Hallo selamat malam Pak,"ucap Seseorang dari sebrang telpon.
"Malam,"sahut Ferdian.
"Kami dari kepolisian mau, menginformasikan bahwa anak laki-laki Bapak kami tilang barusan, kalo boleh tau siapa nama anak Bapak?"
Ferdian pun langsung membisukan panggilan "Woy para bocil, ada penipu nih kerjain kuy,"ucap Ferdian bersemangat.
"Yok,"ucap mereka berdua.
"Hallo Pak, Bapak apakah Bapak bisa mendengar kami?"tanya seseorang itu.
Ferdian pun membuka bisuan panggilannya "Ah iya Pak, Saya mendengar nya Anak saya bernama Alif Pak hiks,"ucap Ferdian membuat nada menangis,
"Gini Pak, anak Bapak sama kami aman, tadi anak Bapak kami tilang jadi kami minta secara kekeluargaan aja gimana,"ucap Sang penipu
"Hiks... kekeluargaan yang gimana Pak itu anak saya satu-satunya saya mohon sekali bebaskan dia hiks...,"ucap Ferdian lagi.
"Gini bapak tf aja kami uang, nanti biar anak Bapak kami antar sampai rumah sampai didepan rumah,"kata penipu.
"Sa-saya bakalan kasih berapa pun Pak asalkan Anak saya di bebaskan Pak hiks...,"ucap Ferdian memohon kepada sang penipu
"Bapak jangan khawatir, Bapak jangan sedih, intinya anak Bapak bakalan aman,"ucap penipu mencoba menenangkan Ferdian.
"Pak itu anak saya satu-satunya Pak,"mohon Ferdian lagi.
"Iya Pak saya tau, Apa yang Bapak tangisin yang penting anak Bapak aman sama kami Bapak tinggal tf aja lima juta,"ucap sang penipu itu lagi.
"Baiklah Pak tapi jaga anak saya Pak Hiks..."ucap Ferdian memperdalam Akting nya.
"Uda Bapak jangan nangis, sekarang Bapak Tf aja ke kami biar kami antar Anak Bapak,"
"Gimana saya tidak nangis Pak anak saya belum lahir uda kena tilang Hiks..."ucap Ferdian berdrama.
"Maksudnya Bapak apa ya?"tanya penipu.
"Kamyu nenya,"ucap Ferdian, ia oun langsung mendekatkan handphone ke mulutnya"Bener Pak anak saya belum lahir belum juga di ciptakan, soalnya Mamanya belum ketemu,"ucap Ferdian menahan tawa.
Tiba-tiba telepon dimatikan secara sepihak membuat Syeilla, Silla dan Ferdian tertawa terbahak-bahak melihat tingkah sang penipu yang sanggat handal,
Mereka sangat puas bisa menipu sipenipu,"Wahahaha anjirt sakit perut gua tahan ngakak,"ucap Ferdian memegangi perutnya.
"Iya njirt, gua hampir mati yang nahan,"sahut Syeilla yang sudah memukul-mukul dinding disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Destiny
Teen Fiction"Gue pastiin lo jadi milik gue!" -Syeilla Anandita "Coba saja kalau bisa" -Vano Nugraha