Bab 12

189 8 0
                                    

Rani melipat kedua kakinya. Saat ini gadis itu sedang berpikir keras. Ia masih kepikiran dengan ucapan Risky tadi. Sebenarnya apa maksudnya. Rani benar-benar tidak paham.

Suara pintu dibuka mengalihkan fokus Rani. Ia tau, itu pasti Adnan.

Rani, keluar dari kamar dan langsung menuju ke sumber suara.

"Kok udah pulang aja??"Tanya Rani, menghampiri.

Adnan menatap sebentar ke arah Rani, lalu merapikan sepatunya dilemari sepatu.

"Nggak sopan ya kamu. Suami pulang tu harusnya disalim dulu.."Ucap Adnan lalu berjalan menuju kamar.

Rani mengikuti.

"Iya deh om.. Tapi sekali ini izin dulu.."Ucap Rani.

"Emangnya bisa kayak gitu??"Tanya Adnan.

"Ya, dibisa-bisaiin."Ucap Rani seenaknya.

Adnan meletakkan tasnya di kasur, membuka  jasnya lalu pergi ke kamar mandi.

Adnan berhenti didepan pintu.

"Kamu mau ikut mandi sama saya?"Tanya Adnan, pasalnya Rani masih mengikutinya.

Rani mundur beberap langkah.

"Nggak lah.. Saya udah mandi asal om tau. Dasar om-om mesum.."Ucap Rani.
"Emangnya mesum ya kalau mandi sama istri sendiri?"Tanya Adnan.

"Ya.. Nggak gitu ju–ga.. "

"Ish.. Nggak tau lah, terserah om. Saya mau nonton dulu.. "Rani segera berlari meninggalkan kamar dan menuju ke ruang nonton.

Entah kenapa, melihat sikap Rani yang seperti itu membuat Adnan merasa sedikit senang.

🌻

"Apasih om-om mesum itu."Kesal Rani, sambil mengonta-ganti siaran tv secara acak. Pasalnya tak ada satupun yang sesuai seleranya.

Tak lama Adnan keluar dari kamar. Pria itu sudah menggunakan baju biasa. Tapi aura-aura pebisnisnya masih terlihat.

Rani menatap tajam ke arah Adnan. Lalu membuang mukanya.

"Kamu kenapa??"Tanya Adnan.

"Saya mau ngomongin soal kasur."Ujar Rani.

"Kasur?? Kenapa sama kasur??"

"Saya nggak mau satu kasur sama om. Saya mau pisah kamar."Ucap Rani.

Adnan menatap heran Rani, lalu mengambil duduk di sebelah kanan Rani.

"Pisah kamar?? Kamu mau tidur dikamar mana?? Rumah ini cuman punya satu kamar."Jawab Adnan.

"Kan ada ruang belajar.."

"Kan itu bukan kamar.."

"Ya kan bisa dirubah jadi kamar.. "

Adnan menghela nafas, berusaha untuk sabar. Entah dosa apa yang dilakukan Adnan sehingga mendapatkan istri yang kekanak-kanakan seperti ini.

"Kamu tidur aja dikamar.."Ucap Adnan lalu berdiri melangkah pergi.

"Terus–om tidur dimana??"Tanya Rani.

"Saya tidur diruang kerja. Lagian saya juga bakalan jarang di rumah."Ucap Adnan lalu melangkah pergi.

"Ouh.. "Balas Rani.

Married With YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang