Bab 13

122 8 0
                                    

Saat ini Rani sedang menemani Kelly ditoko perhiasan. Dia juga tidak tau kenapa Kelly mendadak minta ditemani membeli cincin. Entah angin dari mana yang membuat crazy girl itu mau membeli cincin.

Pasalnya, memakai pernak pernik itu bukanlah style Kelly.

"Kamu mau beli cincin buat siapa?"Tanya Rani.

"Ya buat gua lah.."Ucap Kelly.

"Tumben??"Heran Rani.

"Lo nggak perlu heran sama gua Rani. Lo kan tau gua itu pecintanya bujang korea. Walaupun gua juga suka sama dudanya.."Ucap Kelly.

"Terus hubungannya apa??"Tanya Rani.

"Ck.. Percuma aja otak lo encer, tapi nggak peka.."Ucap Kelly.

"Gini Rani, teman gua yang udah kawin-"

"Apaan sih Kel.."Kesal Rani.

"Ehem.. Iya deh.. Gini Rani, gua tadi lihat postingan di ig, terus di sana gua ngelihat Jungkook pake cincin yang bagus banget. Karna itu gua pengen couplean.."

"Emangnya lo aja yang bisa couplean, gua juga bisa.."Ucap Kelly.

Rani hanya menggelengkan kepalanya.

Lalu Kelly berhenti disebuah toko perhiasan. Entah kenapa Rani merasa tidak asing dengan toko ini. Rasanya ia sudah pernah kesini sebelumnya.

"Disini??"Tanya Rani.

"Yoai.."

Kelly lalu berbincang-bincang dengan mbak-mbak toko perhiasan itu. Dan apa yang sedang mereka bicarakan tidak membuat Rani berminat untuk mendengarnya.

Rani mengelilingi toko melihat berbagai bentuk cincin di etalase.

"Mbak yang waktu itu ya??"Ucap salah seorang karyawan toko itu.

"Saya??"Tunjuk Rani pada dirinya.

"Iya.. Mbak yang kemarin itu sama mas-mas yang ganteng waktu itu kesini buat beli cincin nikah."Ucap karyawan wanita itu.

Rani memperlihatkan jari jemarinya.

"Yang ini mbak??"Tanya Rani menunjuk cincin yang tersemat indah dijari manisnya itu.

Karyawan wanita itu menggangguk.

Ternyata memang benar. Pastas saja Rani merasa tidak asing dengan toko ini.

"Tapi kenapa cincinya satu mbak??"Tanya karyawan toko itu.

"Maksudnya mbak??"Tanya Rani.

"Kenapa mbak cuman pake satu cincin ?. Padahal mas-mas ganteng waktu itu beli satu cincin lagi. Cincin yang ada ornamen bintangnya mbak.."

Rani mencoba mengingat. Dan benar, Rani ingat dengan cincin ornamen satu set yang di tunjuknya. Jadi ternyata Adnan membeli cincin itu juga. Tapi buat siapa??

"Apa jangan-jangan, dia beliin buat wanita lain??"

"Nggak bisa dibiarin, aku harus tanya langsung sama Om Adnan..!!!"

🌻

Rani mondar mandir didepan pintu, menunggu Adnan pulang. Tapi pria itu tak kunjung pulang, padahal sudah pukul sebelas malam.

Yah memang biasanya Adnan selalu pulang larut malam. Raninya aja yang lupa.

"Ish.. Kenapa belum pulang sih..

"Mana aku nggak punya nomor telfonnya juga.."Ucap Rani yang baru ingat, bahwa ternyata ia belum memiliki nomor suaminya.

Tak lama, Rani mendengar suara pintu dibuka. Perempuan itu langsung menatap lekat ke arah pintu.

Married With YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang