Bab 21

112 5 0
                                    

Rani menatap ke arah jam dinding yang jarum pendeknya sudah menunjuk ke angka sebelas.

Ya, Rani memang melancarkan aksi masak-masaknya larut malam karena sang suami pulangnya selalu malam.

Karena itulah Rani mulai memasak dari jam sepuluh tadi, sengaja. Ya jika dia memasak sore tadi maka makanan yang ia masak akan dingin dan akan mengurangi sedikit cita rasanya.

"Bentar lagi pasti Om Adnan pulang. Soalnya udah pukul sebelas."Monolog Rani.

"Dan tadi dia juga nggak ada ngabarin kalau bakalan pulang telat ataupun lembur.."

Ya Adnan memang selalu mengabari ke rumah jika ia akan lembur atau pulang terlambat. Dan seharian tadi telfon di ruang tamu tidak ada berbunyi pertanda Adnan akan pulang sebentar lagi.

Rani mengeluarkan ponselnya, memotret hasil masakannya. Dan tak lupa juga dengan dirinya.

Rani kemudian membuka room chatnya dengan sang Ibu. Membagikan foto hasil jepretannya itu. Karena semenjak kedatangan Ibunya dan Mertuanya waktu itu membuat ibu selalu membanjiri Rani dengan omelan dan perintah.

Dan menurut Rani jika dia mengirimkan foto dirinya dan hasil masakannya malam-malam seperti ini Ibu pasti akan berhenti beberap hari ini untuk mengomelinya.

"Ibu pasti senang.."Ucap Rani lalu menyimpan kembali ponselnya.

Rani menatap dengan bangga ke arah Ayam Bakar Limau dengan dua versi sambal yaitu sambal terasi dan sambal matah. Kalian tau tidak, ini adalah eksperimen yang pertama kali Rani lakukan dengan hanya mengandalkan google. Dan syukur hasilnya sangat sesuai dengan ekspektasi.

Rani mendengar suara dipintunya, Rani menatap ke layar intercom doorbellnya yang memperlihatkan sosok Adnan disana. Rani menunggu pria itu di depan pintu dengan raut wajah bahagia.

"Om.."Sapa Rani dengan tersenyum sumbringah.

Namun Adnan, pria itu berjalan berlalu melewati Rani begitu saja

Rani bingung. Namun senyuman masih terpatri diwajahnya. Menunggu Adnan membalikan tubuhnya.

Adnan berhenti.

"Om pasti mau ngomong sesuatu kan.. Ya ayo buruan bilang.."

"Saya mau mandi habis itu tidur. Saya izin tidur di kasur hari ini.."Ucap Adnan tanpa sedikitpun berbalik menatap lawan bicaranya.

Adnan lalu pergi ke ruang kerjanya, meninggalkan Rani yang masih membeku disana. Senyuman yang terpatri diwajah Rani, luntur begitu saja.

Raut wajah gadis itu berubah menjadi sendu.

"Dia langsung pergi gitu aja tanpa biarin aku ngomong dulu.."Ucap Rani. Entah kenapa dadanya merasa sakit karena sikap Adnan yang seperti itu.

Rani lalu pergi ke dapur, membuang semua masakannya ke dalam tempat sampah dan meletakkan piring-piring kotornya di wastafel. Lalu berjalan masuk ke ruang belajarnya.

Namun Rani kembali lagi ke dapur. Ia kemudian membersihkan piring-piring kotor itu. Membuat dapur menjadi bersih seperti semula. Lalu kembali ke ruang belajarnya, dan mengunci ruangan itu.

🌻

Pagi harinya.

"Kamu ngapain pake begituan ke sekolah?"Tanya Adnan yang berpapasan di ruang tamu dengan Rani.

"Bukan urusan om.."Ketus Rani.

Ada apa dengan perempuan ini?? Adnan mengernyitkan dahinya, bingung.

Married With YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang