Adnan tertawa melihat tingkah Rani yang melarikan diri tadi. Membuat Adnan malah salting sendiri.
"Om...!!"
Suara Rani refleks membuat Adnan langsung menghadap ke arah sumber suara.
"Kok balik lagi...??"Goda Adnan, mencoba.
"Ish om!!"Rani memberikan tatapan kesal kepada Adnan, tapi justru terlihat menggemaskan oleh Adnan.
"Iya iya.. Ada apa??"Tanya Adnan.
"Em.. makan mie yuk.."Ajak Rani.
Adnan terlihat berpikir sejenak.
"Seriusan?? Udah jam satu malam ini.."Ucap Adnan.
"Iya.. nggak apa-apa.. sekali-sekali juga.."
"Tapi saya besok harus ke kantor. Kamu juga harus ke sekolah.."Ucap Adnan.
"Kan nggak ada korelasinya antara makan mie sama besok ke kantor atau sekolah??"Jawab Rani.
"Ada Rani. Kalau makan mie otomatis begadang dong. Sedangkan besok saya harus ke kantor, kamu juga harus ke sekolah. Bisa telat kita perginya. Beda hal kalau misalkan besoknya Minggu atau Libur."Jelas Adnan.
"Hughh.. iya deh.. kalau gitu saya mau langsung tidur aja.."Ucap Rani menyeret tubuhnya ke kamar.
Adnan bangkit dari duduknya, lalu berjalan beriringan dengan Rani.
"Nggak gosok gigi dulu??"Tanya Adnan.
"Udah.."Jawab Rani, malas.
"Kapan??"
"Tadi.."
"Kalau cuci muka??"Tanya Adnan.
"Udah juga.."Tanya Adnan lagi.
Rani hanya menganggukan kepalanya.
"Kok gitu jawabnya?"Tanya Adnan menarik lengan Rani.
"Gitu gimana??"Tanya Rani.
"Ya kayak kamu sekarang ini..wajahnya ditekuk, jawabnya juga ogah-ogahan."Keluh Adnan.
"Ck.."Rani berdecak kesal.
Adnan memberikan pelototan tajam kepada Rani.
"Belajar dari mana kamu ck..ck.. ck..gitu??"Tanya Adnan, sedikit kesal. Memicu pertengkaran.
"Apa sih om?? Mau om itu apa sih?? Makan mie nggak boleh. Jawab kayak tadi juga dipermasalahin..Ck.. ck.. gini juga nggak boleh?? Kenapa, nggak semuanya aja nggak dibolehin.. Kenapa nggak sekalian aja semuanya dilarang??"Kesal Rani.
"Kamu ngelawan sama suami?? Ngebantah suami?? Ngomong pake nada tinggi sama suami?? Iyaa??"Tanya Adnan.
"Kannn..!!! Bawa-bawa gelar kan. Om suka banget kayak gini.. kalau berantem suka bawa-bawa gelar suami. Terus aku ini apa?? Bukannya aku ini istri om??"Amuk Rani.
Adnan terdiam, menatap wajah Rani yang merah padam karena kesal.
"Udah ah..aku capek, mau tidur. Soalnya besok mau sekolah."Lanjut Rani, lalu berjalan pergi meninggalkan Adnan.
Melihat Rani yang pergi meninggalkannya, membuat Adnan langsung mengejar sang istri dan memeluk tubuh Rani dari belakang.
"Maaf.. Saya minta maaf karena nggak pengertian sama kamu.."Ucap Adnan.
"Apa sih om meluk-meluk gini?? Om lupa sama perjanjian kita?? Kalau om tu nggak boleh sentuh saya tanpa izin du-"
Cuppp
Rani membulatkan matanya.
"Om!!! Kok malah cium saya??"Ucap Rani.
"Biarin.. cup..cup..cup.."Ujar Adnan lalu melayangkan ciuman yang bertubi-tubi diwajah Rani.
![](https://img.wattpad.com/cover/240687473-288-k85797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With YOU
Ficção Adolescente#FOLLOW SEBELUM BACA #Jangan Lupa Tinggalkan Jejak "Apa??? Ibu Nikahin aku sama om-om begini?? Yang tua begini?? Aku masih SMA Bu. Ibu lagi becanda kan.." teriak Rani histeris. "What?? Nikah sama ABG labil?? Come on Mom, this is not funny, you know...