Rani duduk di kursi kelas dengan tatapan sendu. Ia benar-benar tidak mengira bahwa dua Minggu lagi ia akan menikah. Dan itu pernikahan karna perjodohan. Sesuatu yang dianggapnya sangat kuno dan merampas haknya untuk menentukan pasangan hidupnya sendiri.
Rani benci perjodohan itu. Karna perjodohan itu maka Rani harus terpaksa putus dengan Risky, kekasih yang sangat ia cintai.
"Hey.. Ngelamun aja.." ucapan Risky membuat Rani kembali ke kenyataan.
"Ah. Iya Ky, ada apa??"
"Kok kamu malah nanya?? Ini kamu paham kan sama yang barusan aku jelasin??" tanya Risky.
"Ah.. Jelasin?? Jelasin Apa??" tanya Rani.
"Rani Rani.. Kamu ini.. Kan kamu minta tolong ke aku buat ngajarin materi Fisika pas istirahat. Dan sekarang aku lagi ngejelasin materinya kamu malah bengong. Gimana sih.." ucap Risky, mengacak pelan rambut Rani.
"Maaf.." ucap Rani memajukan bibirnya.
"Hahahah.. Nggak apa-apa ngapain kamu sampe minta maaf segala.."
"Ya karna kamu udah capek-capek ngejelasin akunya malah nggak fokus." ujar Rani.
"Yaudah karna kamu nggak fokus belajarnya, gimana kalau sekarang kita makan dulu aja?" usul Risky.
Rani tersenyum, lalu menganggukan kepalanya. Ia setuju dengan usulan yang di katakan oleh Risky.
"Mau makan dimana Ky??" tanya Rani.
"Makan di warung belakang sekolah kamu mau nggak??"
"Warung belakang sekolah?? Ada warung ya disana??" tanya Rani.
"Ya ada, gimana ?? kamu mau??" tanya Risky.
Rani tersenyum. "Iya aku mau, asalkan sama kamu kemana pun aku mau.."
"Bisa aja kamu gombalnya.. Makin pintar ya.." ucap Risky sambil membelai lembut kepala Rani.
"Ya iyalah.. Pacar siapa dulu dong.."
"Pacar aku lah.. "
"Hahahaha.." mereka berdua lalu tertawa. Melihat tawa Risky yang seperti itu membuat Rani kembali sedih. Ia tidak sanggup jika harus meninggalkan lelaki itu.
Dan Rani juga tidak sanggup untuk memberitahu Risky bahwa sebentar lagi ia akan dinikahkan. Rani bahkan tidak sanggup membayangkan ekspresi apa yang nantinya akan Risky perlihatkan jika Rani memberitahunya.
Apakah Risky akan membenci Rani, karna telah mengkhianatinya? Tapi itu bukan lah kehendak Rani. Itu bukan pilihannya. Melainkan pilihan ibunya. Pilihan yang mau tak mau harus Rani lakukan.
"Maaf Ky, sepertinya kita nggak akan bisa sama-sama lagi.. Rencana yang dulu udah kita rancang bersama nggak akan pernah menjadi nyata.. Karna kita tidak akan lagi bisa bersama, sebentar lagi aku akan menikah, menikahi pria pilihan ibu ku.. Bukan pilihan hati ku. Maaf Ky.. Aku tidak punya pilihan lain.. Sepertinya kisah kita harus berakhir.."
🌻
Seperti biasa, Risky mengantar Rani pulang ke rumah dengan selamat. Setelah mengatar Rani, Risky mengegas motornya, membelah jalanan kota yang sepi di sore itu.
Rani menatap kepergian Risky, lalu melangkah masuk ke rumah. Namun netra mata Rani melihat sesuatu yang tidak biasa.
"Itu mobil siapa ya??" pikir Rani.
"Mungkin temannya ibu kali ya.." ucap Rani tak mau ambil pusing lalu masuk kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With YOU
Genç Kurgu#FOLLOW SEBELUM BACA #Jangan Lupa Tinggalkan Jejak "Apa??? Ibu Nikahin aku sama om-om begini?? Yang tua begini?? Aku masih SMA Bu. Ibu lagi becanda kan.." teriak Rani histeris. "What?? Nikah sama ABG labil?? Come on Mom, this is not funny, you know...