Rani dan Adnan berada di sebuah mall besar. Adnan berjalan didepan sementara Rani mengikut dari belakang.
"Kok rame banget ya om?" tanya Rani, mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi mall yang penuh dengan manusia itu.
"Ya iyalah, kan sekarang hari Minggu." jawab Adnan.
"Pantesan aja rame, eh tunggu– jadi om nggak kerja karna sekarang hari Minggu? Terus tadi kenapa gayanya belagu banget?" tanya Rani kesal sendiri mengingat sikap Adnan di rumah tadi.
Adnan hanya mengedikkan bahunya. Lalu memimpin jalan.
"Cepatan.."Suruh Adnan.
Rani berdecak sebal, ia diam tak menggubris. Pasalnya ia kesal dengan pria yang ada di depannya itu dan ia juga susah untuk berjalan karna mengenakan baju tidur yang kebesaran.
Rani memandangi baju tidur yang kebesaran itu. Hingga sebuah tangan menarik lengan Rani, mendekapnya di sana.
"Om..!!" ucap Rani dengan nada yang pelan, pasalnya disini ramai jadi tidak mungkin untuknya berteriak. Yang ada ia malah dikira gila. Apalagi dengan pakaian yang seperti ini.
"Udah cepetan.."
"Emm.. Iya.."
Tak lama mereka berdua berhenti disebuah D'store.
"Selamat datang.." sapa karyawan yang berada di sepan pintu. Adnan dan Rani menanggapi dengan tersenyum, lalu Adnan memilih beberapa baju dan memberikannya kepada Rani.
"Coba pake.. " suruh Adnan.
Rani hanya menurut lalu pergi ke ruang ganti yang di arahkan.
Rani mencoba baju-baju itu secara bergantian, hingga baju terakhir. Adnan kemudian menyuruhnya untuk memakai baju terakhir itu. Lalu membayar semua baju itu di kasir.
Selagi Adnan membayar Rani menunggu di luar toko.
"Pacarnya ya mas..?" tanya kasir toko itu.
"Bukan.." ucap Adnan.
Pria itu sedikit tersenyum, lalu menjawab.
"Calon istri saya.."
Kasir itu tertawa kecil, lalu memberikan debit card Adnan kembali.
Sambil menenteng belanjaan, Adnan keluar dan menyusul Rani.
Mereka mengelilingi mall itu. Keluar masuk toko yang Adnan inginkannya. Dan sekarang kedua tangan mereka sudah penuh dengan paper bag. Lebih tepatnya hanya tangan Rani yang penuh dengan paper bag.
🌻
Saat ini mereka sedang berada di sebuah Cafe didalam mall itu. Adnan dan Rani menikmati pesanan masing-masing.
"Om kenapa sih beliin saya–baju, tas, sepatu, banyak kayak gini??" tanya Rani.
"Ouh.. Saya tau nih, om pasti mau nyogok saya kan supaya nggak bilang ke ibu atau mama om kalau semalam om ninggalin saya di jalan sampai kehujanan terus pingsan. Iya kan.."Ucap Rani.
"Ya enggak lah. Buat apa juga saya nyogok kamu. Lagian kalaupun kamu cerita ya bagus lah. Siapa tau Ibu kamu berubah pikiran terus kita batal nikah deh."Jawab Adnan asal.
"Ouhh jadi om sengaja kemaren ninggalin saya?"Tanya Rani.
"Terserah kamu.."Ucap Adnan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With YOU
Fiksi Remaja#FOLLOW SEBELUM BACA #Jangan Lupa Tinggalkan Jejak "Apa??? Ibu Nikahin aku sama om-om begini?? Yang tua begini?? Aku masih SMA Bu. Ibu lagi becanda kan.." teriak Rani histeris. "What?? Nikah sama ABG labil?? Come on Mom, this is not funny, you know...