"Heheh.."Kelly tertawa pepsodent, kepada Leon. Gadis itu lalu berdiri dari duduknya. Matanya melirik ke arah pintu yang menghubungkan kelas Rani dan kelas di sebelah, kelasnya Kelly.
Dengan langkah seribu Kelly, langsung berlari ke arah pintu. Tak mau terkecoh dengan trik Kelly, Leon kemudian berlari ke arah pintu masuk kelas yang sama.
Kelly sudah memprediksi hal itu, ia kemudian kembali ke kelas Rani. Mengerahkan semua tenaganya untuk berlari dan keluar dari pintu kelas Rani.
Dan ya, Kelly berhasil mengecoh Leon. Leon yang merasa terkecoh, melihat ke arah pintu kelas Rani. Ia menemukan Kelly yang baru saja keluar.
Leon menggertakan giginya kesal.
"Kelly.. Awas lo.."Ucap Leon mencoba mengejar Kelly.
Sementara Rani, ia memilih untuk menyaksikan saja aksi kejar-kejaran antara Kelly dan Leon. Rani tak berminat untuk ikut-ikutan. Karna ia juga punya masalahnya sendiri.
Rani lalu mengeluarkan ponselnya, menatap wajahnya yang terlihat amburadul di sana.
"Ah.. Jelek banget.."Ucap Rani.
"Huhh.. Dasar bodoh!!! Pake acara nangis-nangisan segala.."
"Ahh.. Bodoh.. Rani bodoh.."Rani merutuki dirinya sendiri.
Rani kemudian terdiam. Ucapan Adnan dengan nada yang terdengar dingin dan datar di telinga Rani itu kembali berputar di kepalanya.
"Ya.. Kalau di pikir-pikir lagi.. Siapa yang nggak bakalan sedih.. Siapa pun yang jadi aku pasti bakalan sedih. Udah effort masak tapi jangankan di santap, dilihat aja nggak."
"Jangankan masakannya, aku aja nggak ada dilirik sama sekali.."Ucap Rani, memasang raut wajah sendu.
"Padahal malamnya dia baik banget. Eh besoknya langsung dingin. Emang dasar aneh.. Dasar punya kepribadian ganda. Mana bisanya juga bikin kesal terus!! "Kesal Rani menghentak-hentakkan kakinya.
"Kesal kenapa sayang??"
Rani bergeming, mencari ke arah sumber suara.
"Risky!!"Ujarnya.
Namun seditik kemudian Risky menghilang dengan senyuman yang terpatri diwajahnya. Ternyata itu hanya bayangan Risky. Memorinya ditempat ini mengingatkan kembali Rani akan kenanganya bersama Risky. Saat dulu mereka berdua masih bersama.
🌻
"Huhh... Untung aja gua berhasil kabur.."Ujar Kelly, yang melirik ke belakang. Ternyata Kelly berhasil lagi melarikan diri dari Leon.
Kelly kemudian duduk, mengistirahatkan dirinya di bangku taman di dekat sebuah pohon yang rindang. Pohon itu di kenal dengan nama Pocin, alias pohon cinta.
"Capek juga ternyata.."Ucap Kelly, menyeka keringat di keningnya.
"Capek kenapa??"
"Astaga. Ternyata lo.."Kaget Kelly.
"Bikin jantung gua hampir copot aja tau nggak sih lo.."Ucap Kelly.
Sedangkan yang ditanya hanya tertawa saja tak mengindahkan. Kemudian mengambil duduk di samping Kelly.
"Capek kenapa??"Tanyanya mengulangi pertanyaan yang sama.
"Kepo lo.."Ucap Kelly.
"Lo sebenarnya siapa sih?"Tanya Kelly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With YOU
Teen Fiction#FOLLOW SEBELUM BACA #Jangan Lupa Tinggalkan Jejak "Apa??? Ibu Nikahin aku sama om-om begini?? Yang tua begini?? Aku masih SMA Bu. Ibu lagi becanda kan.." teriak Rani histeris. "What?? Nikah sama ABG labil?? Come on Mom, this is not funny, you know...