26.Kiarel

3K 119 9
                                    

Seorang cowok masuk ke dalam ruang rawat seseorang, menghampiri seorang perempuan yang sedang tertidur pulas. Duduk di kursi yang ada disebelah ranjang rumah sakit yang terdapat seorang perempuan.

Mengelus rambutnya perlahan. "Cepet sembuh, abang bakal tunggu kamu kasih bukti ke mama. Abang gak benci sama kamu, abang cuman kecewa sama kamu. Maaf..maafin abang yang gak pernah bela kamu disaat kamu disiksa sama mama".

"Cepet sembuh adek kecilnya abang, abang pamit ya". Setelah mengucapkan itu, cowok tadi pergi dari sana meninggalkan ruangan itu.

.
.
.

"Serius? Trus keadaan mereka baik baik aja kan?"cemas Naura. Darren baru saja menceritakan kejadian kemaren tanpa ada kurang dan dilebihkan.

"Pulang sekolah anter kita ke sana ya.."

"Niken baik baik aja, tapi kalo..Kiara, dia".

"Kiara kenapa?"tanya Angel.

"Kiara..dia kritis"

"APA?"

seluruh murid yang ada di kantin menoleh pada meja mereka. "Gak usah teriak juga malu diliatin"

"Refleks"

"Jadi Kiara kritis?"

"Iya"

"Emang kurang hajar tuh nenek lampir, liat aja gua bakal bales dendam"marah Angel.

"Apa ada bukti? Kalo mau lapor kan harus ada bukti"ujar Keyla.

"Nanti pulang sekolah kita mau nyari buktinya, jadi lo pada nanti jagain Kiara sama si Niken"perintah Erlan.

"Oke"

"Semoga Kiara cepet sadar"

"Aamiin"

"Bentar lagi masuk, kelas yok"ajak Darren.

Mereka berjalan meninggalkan kantin menuju kelas.


.
.
.


"Ra, kapan lo sadar?"Farrel menatap kiara dengan lembut.

"Gua bakal nunggu lo sampe sadar"Farrel menggenggam tangan Kiara lalu menciumnya. Mengusap rambut Kiara dengan lembut.

"Bentar lagi ujian, lo gak mau belajar Ra?" Farrel terus saja mengajak Kiara berbicara walaupun tidak ada jawaban dari sang empu.

Drtt drtt

Farrel mengambil ponselnya yang berada di saku celana, lalu mengangkat panggilan dari seseorang.

"Hm?"

"Rel cepet ke basecamp, dua lampir udah kita tangkap, tapi si Alex belum ke tangkap, lo cepet kesini"

"Oke"

Setelah menutup telfonnya, Farrel menghampiri Kiara. "Ra, gue pergi dulu bentar"sebelum meninggalkan Kiara, Farrel mencium kening Kiara lalu pergi dari sana.

Kiarel [End] -REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang