Sudah tiga hari di rawat di rumah sakit, kini Kiara sudah diperbolehkan untuk pulang. Kondisi tubuhnya yang sudah membaik membuatnya cepat pulang, begitupula dengan Niken, Niken sudah pulang dari kemaren dia hanya dirawat dua hari saja.
Saat ini kedua pasutri itu sedang berada di kamar mereka yang sudah tiga hari berturut-turut tidak mereka tempati. Kiara yang sedang tertidur dan Farrel yang sedang sholat Zuhur. Farrel sudah izin 3 hari mungkin besok akan kembali masuk ke sekolah.
"Rel".
Farrel yang kebetulan sudah selesai beribadah menoleh. "Kenapa?"
"Besok ikut sekolah yah"ucap Kiara yang baru bangun dari tidurnya.
Farrel membereskan alat sholatnya lalu menghampiri Kiara dan duduk disampingnya. "Lo baru mendingan".
"Satu Minggu lagi ujian Rel"
"Trus?"
Kiara menatap sinis Farrel. "Ya kalo gak sekolah nanti gak tau materi yang sekarang lagi dipelajari". Ucap Kiara dengan ngegas.
"Gua ajarin"
"Ih gak, gak mau, pokoknya gua pengen sekolah titik".
"Kok diubah?"
Kiara mengerutkan keningnya. "Hah? Apanya yang diubah?"
"Pake nama lo sendiri, jangan pake lo-gua"
"OGAH"
"Nurut sama suami".
"Mal-"
"Gak nurut dosa"Farrel tersenyum miring.
"Apasih kok bawa bawa itu"
"Nurut aja gak usah bacot"setelah mengucapkan itu Farrel pergi dari kamar meninggalkan Kiara sendiri.
"Resek banget sih, eh iya FARREL?"Kiara segera menyusul Farrel.
"Gak usah lari nanti jatoh"peringat Farrel pada Kiara.
"Farrel"panggil Kiara yang sudah duduk di samping Farrel.
"Hm?"
"Besok mau sekolah pokoknya"
"Baru sembuh"
Kiara menghela nafasnya pelan. "Ya udah, tapi lusa mau sekolah titik."
"Iya"
Kiara menyenderkan kepalanya di bahu Farrel. Farrel melihat sekilas pada Kiara lalu lanjut fokus dengan laptop nya nya.
"Itu buat apa Rel? kantor kah?"tanya kiara.
"Iya"
"Trus setelah lulus berarti lo gak kuliah dong?"
"Kuliah, nerusin perusahaan ayah juga"
"Gua mau nanya dong"
"Apa?"jawab Farrel.
"Lo punya banyak duit darimana? Dari ayah? Atau lo kerja?"tanya Kiara.
"Kerja"
"Hah? Kerja apaan, kok gua gak pernah liat lo kerja"
"Gua punya cafe, jadi uang yang gua kasih ke lo dan buat kebutuhan kita itu uang gua sendiri bukan dari ayah"jelas Farrel.
"Cafe? Kok gua gak tau sih, trus lo juga kayanya gak pernah ke cafe juga kan lo sama gua trus"
"Gua kesana setiap seminggu sekali, sebelum gua ke markas gua ke cafe dulu"jelasnya.
"Ouh, kapan kapan ajak gua kesana lah"
"Hm"
"Btw sejak kapan lo punya cafe?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiarel [End] -REVISI!
Teen Fiction"Kenapa sih gue harus nikah sama kulkas kaya lo yang super duper ngeselin. Huh! Mending sama kambing gue nikah daripada sama lo"ucap Kiara. "Oke" . . . "Lo ngapain bawa gue ke sini Bambang?" "Turun" . . . "Lo mau nikah sama kambing kan?" Tanya Farre...