22.Kiarel

3.2K 119 30
                                    

Hubungan Kiara dan Farrel sudah berjalan 3 bulan. Diwaktu itu juga hubungan mereka semakin dekat, bahkan Farrel selalu mengumbar ke uwuan nya di depan teman temannya. Seperti saat ini mereka sedang berada di kantin sekolah.

"Harap hargai yang jomblo"ucap Arka pada ketiga pasangan yang sedang bucin.

"Makanya cari pacar sana, Keyla noh nungguin lo peka"sahut Alya.

"Yee fitnah lo nyett"

"Kenyataan ya!"

"Nyenye"

"Udah gede kok masih disuapin"sindir Erlan pada Farrel.

Kiara sedang menyuapkan Farrel makanan, sedangkan sang empu bermain ponsel.

Farrel menatap sinis Erlan. "Iri lo?"

"Lan, Niken noh nganggur, mending lo gebet deh"ucap Kiara.

"Ogah gue"

Niken melamun entah memikirkan apa, tumben sekali dirinya tidak banyak bicara. "Nik lo kenapa?"tanya Naura yang melihat Niken melamun terus sedari tadi.

"Hah? Ah enggak"

"Lo ada masalah?"tanya Erlan.

Niken menggeleng. "Enggak"

"Tumben lo diem bae bisanya kan adu mulut sama si Angel"ujar Darren.

"Gue mau nanya dong sama lo Nik," ucap Erlan serius begitupula dengan yang lain menatap Erlan serius.

Niken menatap Erlan. "Nanya apa?"

"Kenapa lo mirip monyet"ucapnya yang membuat teman temannya ingin memukul kepalanya.

"Kenapa gue mirip monyet?" Ucap Niken masih lemot otaknya.

"He'em, kenapa?"

"Ya karn-, ERLAN SIALAN LO, LO KALI YANG MIRIP MONYET! DASAR ANAK MONYET!" Niken menatap Erlan dengan tatapan tajam.

Mereka menjadi pusat perhatian di kantin. Teman temanya menahan tawanya.

"bener kan kalo lo mirip monyet" ucap Erlan sambil tersenyum lebar, memang cowok itu ada ada saja.

"Sini lo kita duel!"

Teman temannya menggeleng melihat tingkah mereka berdua, memang mereka tidak ada akur akurnya jika berjodoh tau rasa.

Niken berdiri dihadapan Erlan , tanpa ba-bi-bu ia menarik kuping Erlan.

"Lepas Nik woyy, sakit njir"

"Salah lo"

"Akur napa lo berdua, kalo jodoh tau rasa lo pada"sahut Arka.

"Ogah gue jodoh sama dia najis!" Ucap Niken dengan nada ketus.

"Tapi kenapa gue gak mau jauh dari Erlan? Atau jangan jangan- GAK! gak mungkin gue suka sama manusia setengah kuda ini!"

"Napa lo geleng geleng kepala" heran Erlan.

"Gak"

"Awas kemakan omongan sendiri Nik"

"Paan ogah gua jodoh sama dia"

Tett tett

Bunyi bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi membuat Niken segera menarik Erlan untuk ke kelasnya tanpa melepas tanganya dari telinga Erlan.

"Nik lepas napa, sakit cuy"

"Bomat gak peduli gue!"

Farrel dan yang lain masih di kantin segera menyusul Niken dan Erlan. Sesekali mereka tertawa saat melihat wajah Erlan yang sedang menahan sakit.

Kiarel [End] -REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang