Bel pulang sekolah berbunyi menandakan berakhirnya pelajaran. Kini Kiara sedang membereskan buku dan alat tulis ke dalam tas.
"Kiara gue duluan ya"ucap Naura diikuti Alya.
"Iya"
"Kiara cepetan, lama lo"ujar Niken.
"Sabar napa, ayo"
Kiara berjalan menuju parkiran bersama Niken, Keyla dan Angel.
"Ra, gue duluan sama Darren byee"pamit Angel, mengapa Angel bareng Daren, karena mereka sudah resmi pacaran sejak kemaren.
"Iya Ngel hati hati ya"ucap Kiara.
Kiara menaiki mobil Farrel saat pemiliknya sudah memasuki mobilnya.
"Iya lo juga hati hati"setelah itu Farrel menjalankan mobilnya.
Disepanjang jalan tidak ada pembicaraan, saat sampai Kiara langsung turun dari mobil Farrel.
Kiara membuka rumahnya yang sepi mungkin orang tua Farrel sudah pulang. ia menaiki lantai atas menuju kamarnya setelah sampai ia berniat mengganti bajunya di kamar mandi.
Setelah selesai Kiara keluar dari kamar mandi, ia melihat Farrel yang sedang memainkan handphone nya dikasur.
"Jelasin"ucap Farrel.
"Hah? Jelasin apa?"tanya Kiara tidak mengerti.
"Pipi lo"
"Pipi gue emang kenapa?"
"Merah"ujar Farrel.
"Gak kok, gak merah"ucap Kiara berbohong.
"Ck! Gue gak bisa lo bohongin!"
"Cepet jelasin"
"Iya iya, pipi gue merah karena bekas tamparan"ujar Kiara.
"Siapa?"
"Siska"ucap Kiara.
Farrel berdiri berniat mengambil kotak p3k, setelah mengambil ia membawanya ke kasur. "Sini"ujar Farrel.
Kiara mendekati Farrel. "Duduk"Kiara duduk dihadapan Farrel.
Saat Farrel ingin mengobati tapi dicegah oleh Kiara. "Jangan Rel, udah gue obatin tadi, mending lo ganti baju sana"ucap Kiara.
"Nurut atau gue cium!?"peringat Farrel.
Kiara melotot, bisa bisanya Farrel berbicara seperti itu padanya. Setelah dipikir-pikir gak mungkin seorang Farrel berani nyosor gitu aja. "Emang lo berani? Coba aja kalo berani."
Farrel tersenyum miring, ia di tantang? Lihat saja. Farrel menarik tengkuk Kiara lalu mendekatkan bibir Kiara kepada bibirnya, tidak lama hanya tiga detik. Inget tiga detik!
Saat itu juga Kiara terkejut dengan perlakuan Farrel, ia kira seorang Farrel tak akan berani tapi ini? Ah jadi malu jika di ingat. "Lo apa apaan sih?"
Farrel menaikan satu alisnya. "Gue juga cowok normal asal lo tau."
"Ck! Apaan sih? Kalo mau ngobatin ya udah obatin, jangan asal nyosor!"
"Salah lo, udah sini"
Dengan terpaksa Kiara mendekat ke arah Farrel lagi, sebenarnya ada ribuan kupu-kupu di dalem perut Kiara yang berterbangan. Jantung yang berdisko seperti dentuman DJ serta pipi yang seperti kepiting rebus dan Farrel menyadari itu ia hanya tersenyum kecil melihatnya.
"Kan gue kira lo gak bakal berani tapi-"
"Tapi?"
"Ga, lupain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiarel [End] -REVISI!
Ficção Adolescente"Kenapa sih gue harus nikah sama kulkas kaya lo yang super duper ngeselin. Huh! Mending sama kambing gue nikah daripada sama lo"ucap Kiara. "Oke" . . . "Lo ngapain bawa gue ke sini Bambang?" "Turun" . . . "Lo mau nikah sama kambing kan?" Tanya Farre...