Happy reading 💐💐
Kiara menghelakan nafas gusar, saat ini dirinya sangat bosan dirumah sendirian. Farrel belum pulang dari sekolah, memang sewaktu pagi ia meminta izin sepulang sekolah untuk eskul basket. Karena merasa bosan, Kiara memilih untuk ke luar rumah berjalan jalan di komplek perumahan nya dan akan mampir ke minimarket untuk membeli cemilan.
Kiara hanya memakai Hoodie punya Farrel yang kebesaran di tubuhnya, entah mengapa dirinya sangat suka memakai baju baju Farrel. Memakai celana jogger. Mengunci rumah lalu keluar dari perkarangan rumahnya.
20 menit berkeliling komplek yang ramai dengan ibu ibu dan anak anak. Kiara segera pergi ke minimarket terdekat untuk membeli minum dan cemilan.
Saat dirinya akan memasuki minimarket, Kiara melihat orang yang dikenalnya sedang berpelukan di taman membuat hatinya sakit saat melihatnya. Disana terlihat Farrel dan adek kelasnya yang mengikuti eskul basket juga, Kiara tahu karena dulu ia juga bertemu dengan adek kelasnya saat Farrel dan adek kelas itu latihan.
Daripada semakin sakit melihat pemandangan di depan nya, Kiara memilih segera masuk ke dalam minimarket. Sinta, tak lain adek kelas yang berusaha mendekati Farrel, ia sedang memeluk Farrel dengan memaksa. Dirinya tak sengaja melihat Kiara berjalan di sekitaran nya, Sinta mempunyai ide licik untuk membuat Kiara marah pada Farrel dan alhasil mereka akan berantem. Sebenarnya Sinta memaksa Farrel untuk memeluknya tetapi Farrel menolak, Sinta tak ambil pusing dirinya langsung saja memeluk Farrel dengan erat, Farrel memberontak, dan yap terlepas.
"Lo apa apaansih? Gak sopan" Farrel segera pergi darisana meninggalkan Sinta yang menatapnya sebal.
"Kak Farrel mau kemana? Anterin aku pulang dulu dong"
"Punya kaki, digunain"
Farrel segera menaiki motornya untuk pulang kerumah.
Kiara selesai membeli cemilan dan minuman. Keluar dari minimarket lalu pergi dari sana. Saat agak jauh dari minimarket jalan Kiara di hadang oleh cewek yang tadi memeluk Farrel. "Hallo Kiara"
"Paan sih sok kenal"
"Ohh gitu ya, yaudah kenalin nama gua Sinta calon pacarnya kak Farrel, dan lo jangan deket deket sama Farrel"
Kiara tersenyum miring. "Siapa lo ngatur ngatur gua? Gua cewenya Farrel dan lo cuman temen, jangan harap Farrel suka sama lo"
"Kata siapa? Orang Farrel suka sama gua kok, buktinya tadi dia mau meluk gua trus ngasih gua minum bahkan nyatain perasaan nya ke gua. Kalo lo gak percaya tanya aja sama orangnya"
"Lo kira gua bakal percaya gitu aja hah? Enggak!"
"Minggir"lanjut Kiara.
Merasa geram pada manusia setengah setan ini, Kiara menabrak bahu Sinta sehingga hampir terjatuh. "Sialan lo".maki Sinta.
Kiara menghiraukan Sinta, ia akan cepat pulang. Kiara sengaja memelankan jalan nya supaya sampai ke rumahnya lama. Belum siap jika bertemu Farrel, ia sangat kesal padanya saat ini.
Bersenandung kecil, Kiara melihat ke sekeliling nya. Sungguh sore hari ditemani dengan senja yang masyaallah indahnya. Kiara sangat senang melihat senja. Senja yang indah membuatnya tersenyum. Berjalan santai, tepat di depan rumahnya ia berhenti terlebih dahulu. "Kok cepet ya? Perasaan tadi jalan nya lambat deh. Ah bodo amat lah"Kiara segera masuk kedalam rumahnya.
Saat di dalam Kiara tak menemukan Farrel, mungkin di kamar pikirnya. Kiara duduk di sofa depan televisi, ia sangat malas bertemu dengan Farrel setelah melihat adegan tadi. Membuka kantung yang ia bawa tadi, lalu membuka makanan ringan untuk ia makan tak lupa dengan minuman soda. "Jangan minum soda"peringat seorang cowok yang sedang berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiarel [End] -REVISI!
Teen Fiction"Kenapa sih gue harus nikah sama kulkas kaya lo yang super duper ngeselin. Huh! Mending sama kambing gue nikah daripada sama lo"ucap Kiara. "Oke" . . . "Lo ngapain bawa gue ke sini Bambang?" "Turun" . . . "Lo mau nikah sama kambing kan?" Tanya Farre...