"Mew hari ini papa mau tandur, kau tau kan ibumu masih sakit jadi papa tidak ada yang bantu"
"Tenang saja pah nanti Mew bantu"
"Kalau cuma kau saja tidak cukup, kau ajak juga dia dan mereka"
Tunjuk papa jong pada Kana, Kim dan Dania.
"Kita dikampung tidak pernah beli beras, yang kalian makan ini hasil taman sendiri, kalian harus tau bagimana proses menanamnya! Mew papa pergi lebih dulu nanti kalian nyusul"
"Baik pah!
Setelah papa jong pergi, kana menatap Mew minta pertolongan.
"Aku siapkan air minum buat dibawa kesawah"
"Mew kau serius aku harus tanam padi"
"Iya, kau dengar kan papaku bilang apa?
"Yang benar saja! Aku tidak mau kau ajak saja Kim sama Dania"
"Kau mau papaku nanti tertarik dengan mereka berdua, lalu menjodohkanku dengan Dania"
"Tapi aku tidak bisa!
"Nanti aku ajari"
"Bayar orang saja untuk menggantikanku"
"Kau bilang akan mengambil hati orang tuaku, nah ini waktunya! Kau tunggu disini"
Mew pergi kedapur lalu tak lama keluar dengan menenteng teko.
"Dania kau mau masuk kesawah?
"Tidak, aku mau lihat saja biar kim yang melakukannya"
"Aku! Tidak kita harus melakukan sama2"
"Aku kan cewek, tugasku hanya menerima hasil"
"Aku juga cewek"
Ucap kim tidak mau kalah."Ok baiklah kita lakukan sama2"
Mau tidak mau mereka ber4 akhirnya pergi kesawah.
"Ini bibit padimu"
Papa jong menyerahkan 1 ikat bibit padi ketangan kana.
Tanam sedikit demi sedikit, kau mengerti tidak?"Mengerti...ucap kana"
Kana mulai turun kesawah dan dia berdiri ditengah2 sawah karena tidak tau harus melakukan apa, tak lama mew juga turun mendekati Kana.
"Mew aku tidak tau harus melakukan apa"
"Ambil padimu sedikit, seperti ini! Lalu kau tanam disini dan ulangi ini sampai padimu habis"
"Seperti saat kita bercocok tanam semalam ya"
"Fikiranmu!
Kana mengikuti arahan dari Mew menancapkan padinya sedikit demi sedikit.
"Hei bodoh kau bisa melakukannya tidak! Mundur bukan maju, kalau kau berjalan maju! Semua padi yang kau tanam akan rusak"
Teriak papa jong dari tepi sawah."Jangan berisik pak tua, aku sedang belajar! Kalau salah harap di wajarkan"
Teriak kana tidak mau kalah.
"Berani kau melawanku, aku tidak akan izinkan anakku berhubungan denganMu"
Kana menoleh pada Mew.
"Bagaimana dia bisa tau, apa ranjang dirumahmu curhat padanya?
"Ikuti saja keinginanya"
"Papamu seperti sedang mengerjaiku"
"Tidak baik su'uzon pada orang tua"
"Papamu tidak kenal siapa aku"
"Hei jangan bicara terus, cepat lakukan tugasmu, masih ada 5 sawah lagi yang menunggu kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
BANDIT CINTA [End]
Short Storyketika uang mampu membeli segalanya, jiwa sombongpun tertanam dalam dirinya.