"Ya tuhan kana, ini sakit"
"Mau lagi?
"Tidak!
"Makanya lain kali jangan ganggu aku"
"Iya baiklah, aku mengerti!
Mew bangkit dari atas lantai, di jalan tertatih2 menuju dapur.
"Kana apa kau tidak keterlaluan, apa telor dia baik2 saja?
"Aku sangat puas"
"Kalau menurutku lebih baik kalian saling menjauh saja, untuk menghidari dari pertengkaran"
"Aku selalu menghindari dia, tapi dia yang selalu muncul dihadapanku"
"Satu hal yang buat aku penasaran sebelum ini apa kalian saling mencintai, kenapa aku tidak melihat cinta diantara kalian berdua, dengan melihat kejadian ini sepertinya sekarang Mew sudah mengerti kalau kau memang sudah sangat membencinya, untuk apa kau menahan dia disini, uang tiga ratus juta itu kecil untukmu, lepaskan saja dia dan kau bisa hidup dengan tenang, jangan kau paksa menunjukan padanya kalau kau bisa bahagia hidup tanpanya yang aku lihat sekarang jusrtu kau terlihat semakin tertekan berhadapan terus dengannya, fikirkan kesehatanmu dan juga bayimu, orang hamil tidak boleh stres"
Kana terdiam.
"Kana menurutku ini yang terbaik untukku, lepaskan dia biarkan saja dia bahagia bersama istrinya, dia ada disini juga demi anak dan istrinya, lagi dan lagi nantinya kau yang akan terluka"
"Akan aku fikirkan"
"Fikirkan baik2 ini demi mentalmu juga"
"Iya aku mengerti"
Keesokan harinya.
Kana menyuruh bi mirna memanggil Mew keruang kerjanya.
"Nanti kau yang bicara padanya, pecat dia"
"Kenapa aku, kau bosnya"
"Kau kan tau, aku selalu emosi kalau lihat wajahnya"
"Tapi yang memerima dia kerja itu kau, jadi kau selesaikan sendiri"
Tak lama mew datang mengetuk pintu.
Mild:" Masuk mew!
Kana menatap mild begitu juga dengan mild yang menatap kana, mereka sama2 tidak tau siapa yang mau mulai lebih dulu.
"Mild kau yang punya ide"
"Kau yang punya kuasa"
"Katakan padanya"
"Kau saja!
"Kau yang kasih saran padaku berarti kau yang harus mengatakannya"
"Aku cuma kasih saran semua keputusan ada padamu"
"Jangan bikin aku jengkel ya mild"
"Loh,, kau panggil dia kesini bukannya kau sudah siap bicara padanya?
Kana menatap Mew dengan tatapan kemusuhuan.
"Jadi untuk apa kau kesini! Pergi kau dari ruanganku!
Mew yang tidak mengerti akhirnya keluar dari ruangan kana.
Mild:"dasar bodoh!
"Kau yang bodoh, kau yang punya ide, harusnya kau yang bicara padanya"
"Tinggal pecat saja apa susahnya, hidupmu benar2 ribet"
"Berani kau menghinaku, bulan ini kau tidak gajian"
"Aku tidak mau menolongmu lagi kalau kau bertengkar dengan Mew"
KAMU SEDANG MEMBACA
BANDIT CINTA [End]
Historia Cortaketika uang mampu membeli segalanya, jiwa sombongpun tertanam dalam dirinya.