1 bulan kemudian.
"Mew lepas!
"Mana bajuku!
"Itu aku buang keatas lemari"
"Cepat ambil"
"Aku bosmu, kau memerintah atasanmu"
"Kana, tidak mungkin aku keluar dengan keadaan seperti ini"
"Kau yang mulai duluan, kembalikan ponselku"
"Tidak akan, kau chatingan dengan Kao kan?
"Iya...kami sedang membicarakan pekerjaan"
"Alasan pekerjaan dibalik itu semua terselip modus goda menggoda"
"Bukan aku tapi kao sendiri"
"Sama saja kau juga memberiharapan padanya"
"Aku mendengar bau2 gosong! Kau cemburu?
"Cemburu! Cih...bukan tipeku"
"Katakan sekali lagi"
"Aku bukan tipe orang cemburuan"
"Lalu ini apa?
"Apa?
"Kalau kau memang tidak cemburu kembalikan ponselku"
"Aku hanya ingin melindungimu, salah aku berbuat seperti itu"
"Tidak seperti ini Mew"
Mew sudah malas berdebat dengan kana, mew membuka lemari kana dan memilih baju milik kana untuk dia gunakan.
"Mew ponselku"
"Akan aku kembalikan tapi berhenti berhubungan dengan Kao"
"Mengertilah aku sedang bekerja"
Mew tidak ingin mendengarkan kana, mew pergi dari kamar kana.
"Mew! Jangan keras kepala"
Mild:" ada apa dengan kalian, kalian tau ini jam berapa?
"Bodoh kau tidak lihat aku sedang berdebat dengan mew, kau bisa lihat jam sendiri untuk apa kau bertanya jam padaku"
"Bu..bukan itu maksudku kana"
"Diam! Aku sedang emosi memghadapi pria yang satu itu"
"Apa yang kalian debatkan"
"Aku juga tidak tau, sudah lah ini sangat penting, aku sedang membahas pekerjaan dengan kao"
Kana melanjutkan mengejar Mew.
"Mew! Jika kau ingin bersikap seperti ini tolong jangan sekarang, kau tau ini sangat penting"
Ting..nong...
Dan suara bel rumah pun berbunyi.
"Tuan muda kana, ada tuan Kao mencari tuan"
Kana menatap tajam pada Mew.
"Gara2 kau dan sekarang dia datang kesini"
"Jangan temui dia"
"Ikut aku jika kau takut akan sesuatu"
Kana menggandeng tangan Mew untuk menemui kao.
"Hai..gulf!
"Kenapa kau datang kesini?
"Kau tidak menjawab teleponku, aku ingin pergi kekantor jadi sekalian mampir dulu kesini, aku butuh tanda tanganmu"
"Kau kan bisa kekantorku"
"Sekalian lewat gulf, harus putar balik jika aku pergi kekantormu dan sukurlah kau belum berangkat kekantor"
KAMU SEDANG MEMBACA
BANDIT CINTA [End]
Kısa Hikayeketika uang mampu membeli segalanya, jiwa sombongpun tertanam dalam dirinya.