IX : Aku akan menjemputmu, Tunggu aku!

29 17 0
                                    

| 'ujung mataku menatap seluetmu, namun itu hanya fatamorgana'|

____________

Gerimis tipis menitik pagi ini, bulir air jatuh seperti bintang di langit malam. Dedaunan terkulai dengan lembut,kali ini angin tak ikut serta bersama mendung.

Petikan gitar dan alunan musik akuistic membawa beberapa not balok bergoyang di udara, beberapa pengunjung asyik bercengkrama dengan sesama. Semuanya penuh dengan wajah pagi yang segar,ditambah lirik lagu yang santai membuat mereka tampak rileks.

Dari matanya yang menyapu sekitar, Lea dapat menemukan sosok Kris berjalan santai ke arahnya,di sebelahnya ada lelaki yang tampak lebih dewasa. Keduanya berjalan beriringan dengan atensi pengunjung di setiap langkah mereka, dengan wajah tegas dan setelah jas hitam keduanya bak sedang di atas red carpet.

Lea lantas bangkit saat keduanya hanya berjarak satu kaki. Suara kursi yang menderit menyadarkan para wanita yang masih bersemu.

"Halo selamat pagi,saya Lea"

Suaranya yang tenang mengintruksi sembari mengulurkan tangan seputih giok.

"Pagi,saya Ray. Senang bertemu dengan anda"

Balas sosok yang datang bersama Kris,ia menjabat tangan indah yang masih menggantung di udara.

Rey? Apakah orang ini benar penulis Sky? Postur wajahnya tampak familiar.

Sambil mengangguk dan tersenyum ramah, Lea mempersilahkan Rey dan Kris untuk duduk.

Ketiganya kemudian mengobrol ringan sebagai formalitas dan pendekatan diri. Dari percakapan itu Lea bisa tahu awal mula Kris dan penulis Sky atau Rey saling mengenal.

Meski tak secara terperinci,namun garis besarnya saja. Kris mengenal Rey saat di acara amal, seperti yang ia ketahui Kris memang besar di panti asuhan. Jadi ia tak heran keduanya bertemu saat acara itu, Lea ingat dulu kedua orang tuanya juga sering ikut serta dalam acara amal.

"Oke mari kita bahas ke inti pertemuan ini."

Dengan raut wajah yang berubah datar, Rey menekankan keseriusannya. Lea pun juga sudah mulai kembali ke sikap profesional, menatap lawannya dan mengangguk mantap.

"Saya tak terlalu perduli dengan penerbit mana saya bekerja. Yang saya inginkan hanya menyelesaikan series terakhir dari book Sky. Setelah itu selesai!"

"Apakah anda tidak akan menulis lagi?"

Lea tak bisa tak bertanya setelah mendengar penuturan Rey.

"Benar. Saya akan vakum dengan seri terakhir Sky. Sekaligus ingin mengadakan pers tentang hal penting."

Sambil mengangguk Rey menjelaskan rencananya. Ia sudah bertekad ingin mengungkapkan identitas nya dan siapa penulis buku Sky yang asli.

"Apakah itu tentang kakak yang hengkang dari dunia pena?"

Kali ini Kris yang sedari tadi di anggap udara kosong mulai ikut andil.
Mengabaikan tatapan menuntut penjelasan dari Lea, tampaknya wanita itu terganggu dengan panggilan 'akrab' darinya untuk Rey.

Yah meski nyatanya mereka berdua memang akrab,bahkan ia sudah sering dan benar-benar menganggap Rey sebagai kakak laki-laki nya.

"Kata-kata mu benar,namun kurang tepat"

Rey menoleh ke kiri menatap Kris dengan sedikit menarik garis bibirnya.

"Aku ingin mengatakan pada dunia,bahwa penulis asli dari buku yang aku terbitkan adalah Sky. Sedangkan aku hanya mengetik ulang dan mengirimnya pada perusahaan penerbit."

Be My Lady [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang