MAKIMA—melirik lemari pakaian, mendapati Kurogiri telah menanti dengan membuka portal menuju tempat perkumpulan. Tetapi sebelum mendatangi bawahan baru, ia harus memakai kostum Madeline demi melindungi identitas asli.
Rasanya seharian ini melelahkan sekali, dimulai dari: pengawalan Stain, membereskan kekacauan Tomura, makan siang terlambat bersama Hawks, pencarian kasus hilangnya anak-anak panti asuhan, dan menemui penggemar Madeline.
Kerja Makima hanya akan selesai jika sudah memiliki langkah berikutnya dalam kepala.
“Kurogiri, kau sudah mengirimkan pesananku?”
“Sudah kulakukan,” jawab Kurogiri atas permintaan Makima.
Makima yang memasang topeng rubahnya tanpa menatap Tomura, ia bertanya. “Tomura, kau mau ikut?”
“Ogah.”
“Kau yakin?”
“Jangan membuatku mengulanginya.”
Dari ujung mata melihat Tomura menggaruk leher akibat kesal akan pertanyaannya, Makima tertawa.
Di dunia sebelumnya, tak ada seorang pun yang berani terhadapnya. Jika ia punya Control Devil, semuanya akan berjalan sesuai kehendak Makima. Tetapi keadilan dan kutukan dunia ini tidak begitu jauh dengan yang sudah lalu. Malah, hidup dengan quirk ialah kesialan yang lebih buruk daripada mati di tangan iblis. Tomura Shigaraki adalah salah satu korban dari quirk yang kata orang sebagai keberkahan.
Seharusnya, bakat ditiadakan saja.
Tiba-tiba Madeline mengelus pucuk kepala Tomura, mengejutkan pemuda berambut biru tersebut hingga beku.
“Decay-mu harus dipergunakan untuk menghancurkan masyarakat yang tak sesuai hukum, tidak boleh lebih.”
Tomura mendongak dan menganga, memandang jengkel bibir Madeline yang tersenyum tipis untuknya. “Omong kosong,” balasnya.
Kini Madeline mengusap belakang leher Tomura. “Kau harus tahu bahwa aku tak punya niat buruk sedikitpun padamu.”
“Berhenti bicara berbelit, sialan.” Tomura menepis tangan Madeline.
Madeline mendesah. “Kalau kau termakan emosi—” Ia lalu menunduk, membisik ke telinga Tomura. “Orang itu akan menguasai dirimu.”
Kini Madeline tiba di gudang luas, mengejutkan para penanti yang menyambut dengan ketidaksabaran gembira maupun dengkusan jengkel meskipun sudah diberi makan malam berupa pizza dan soda.
Dengan penampilan yang berbeda, yaitu gaun sedergana dan topeng rubah serba hitam, Madeline muncul mencolok akibat wig putih yang panjangnya sepinggang.
“Sepertinya aku telah membuat kalian menunggu. Mohon maafkan kesibukanku yang manusiawi.”
Begitu berdiri di hadapan para penjahat yang mengaku sebagai pengikutnya, Madeline merasa asing dikelilingi oleh orang yang tidak bisa dikontrolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madeline's Judgment [√]
FanficBNHA x Makima ... Makima menjadi bawahan All For One, juga seorang kakak sepupu dari penerus One For All. Semuanya berjalan lancar demi kedamaian Jepang dengan membunuh pahlawan dan sampah masyarakat, hanya saja ... ada yang ganjil sejak Makima bert...