TWICE—benar-benar bisa melakukan apa yang Madeline inginkan. Penjahat itu membuat lautan manusia demi tawaran yang ia ungkapkan.
“Aku akan berikan apa pun yang kau inginkan asalkan kau bisa membelah diri sebanyak ratusan ribu, atau lebih banyak lagi.”
Tenggorokan Twice tercekat. “Apa pun ...? Termasuk ciuman?!”
“Benar sekali,” angguk Madeline. “Termasuk ciuman.”
Teman dari All For One itu berkata dengan santainya, seolah Madeline tidak peduli pada hal di luar misinya. Jadi Twice melaksanakan permintaan yang didapatnya dengan serius, nekat mengerahkan segalanya, tahu bahwa wanita tersebut juga tak main-main akan perkataannya.
Twice menciptakan ratusan ribu klone dirinya sesuai keinginan Madeline. Katanya, mempermalukan U.A. lagi.
“Bad Luck Parade!”
Lautan manusia tiba-tiba muncul di kota, meluncur menuju stadion di mana U.A. mengadakan Festival Olahraga.
Sesuai waktu yang telah ditentukan, kekacauan juga terjadi di lain tempat.
Tidak hanya Detektif Makima yang menerima laporan, tetapi para pahlawan dan pemerintahan, semua orang. Bahkan All Might yang baru kembali ke bangku untuk menonton lomba selanjutnya pun juga mendapat kabar yang sama.
Di dalam stadion, Makima menatap kebingungan para murid, juga para penonton yang kalang-kabut karena mendengar keributan dan gemuruh langkah kaki.
Tindakan U.A. yang paling konyol ialah mengadakan acara dengan membiarkan para pahlawan pro duduk bersantai. Lalu para penjahat yang selama ini tidak pernah memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengacau.
Makima memandang All Might dan Endeavor yang sudah meluncur keluar stadion. Klone Twice mudah dihabisi oleh Pahlawan Nomor Satu dan Dua, tetapi tujuan Makima hanya ingin membuat panik dan menegur U.A. serta para pahlawan.
Manusia sombong yang cuma mementingkan harga diri tak pantas disebut pahlawan. Makima harus memberi pelajaran sebagai seorang Madeline.
“Mohon kerja samanya, Ku-chan.”
Tugas Kurogiri ialah membuka portal untuk menyembunyikan penjahat yang sudah berhasil membuat kekacauan. Namun jika tidak sempat, maka nama Madeline yang akan disebutkan oleh yang tertangkap. Tapi itu tidak masalah, malah bagus kalau semua orang tahu mengenai dirinya.
“Kami dibayar Madeline!”
Begitulah.
Detektif Makima membalas lirikan Detektif Tsukauchi yang terlihat serius. Sedikit pun mereka masih belum menemukan petunjuk mengenai Madeline, Liga Penjahat, atau All For One.
“Semua yang ada di koper ini pemberiannya?” tunjuk Tsukauchi pada tas yang diangkat Sansa.
“Iya!”
Makima tersenyum. “Itu uang palsu.”
“Apa?!”
Dan Tsukauchi mengangguki. “Bagaimana penampilannya?” lanjutnya.
“Aaah! Seperti biasanya! Dia pakai topeng rubah dan seragam Miko!”
Beberapa penjahat teri tertangkap. Makima melanjutkan pekerjaan dadakannya, padahal ia sudah berkabar akan mulai cuti dengan para bawahan karena akan melakukan misi rahasia. Namun mendengar orang-orang membicarakan Madeline terasa menyenangkan, sosok baru yang dibuat untuk memenuhi hasrat egoisnya.
Makima sadar dirinya bukan anjing pemerintahan lagi. Tetapi tanpa tali pengekang, kakinya kehilangan arah dalam melangkah. Entah sekarang ini dirinya berakhir semakin mendekati kebenaran atau 'kah kesesatan, ia cuma ingin menolong masyarakat sesuai pandangan pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madeline's Judgment [√]
FanfictionBNHA x Makima ... Makima menjadi bawahan All For One, juga seorang kakak sepupu dari penerus One For All. Semuanya berjalan lancar demi kedamaian Jepang dengan membunuh pahlawan dan sampah masyarakat, hanya saja ... ada yang ganjil sejak Makima bert...