The Real Ending : Damdo

358 43 13
                                    

"Ngapain?"

Doyoung langsung berdiri. Menatap Yedam dengan mata berkedip.

"Nungguin kamu. Kan kamu nyuruh aku pulang bareng kemarin malam,"

Doyoung bisa merasakan perubahan wajah Yedam yang lain dari ekspetasi. Bahkan terlihat seperti bingung?

"Kemarin kamu chat aku. Lupa?" Tanya Doyoung meyakinkan. Mengeluarkan ponsel dari saku dan menunjukkan pesan yang memang berasal darinya.

Sebentar.

Satu, Yedam salah fokus pada nama kontaknya.

Bbangye

Kok lucu sih?

Yedam diam.

Diam-diam menggigit pipi dalamnya. Berusaha menatap Doyoung yang sedikit kesal dihadapannya dengan cool.

Tidak tahu berhasil atau tidak.

"Kamu kan yang chat aku? Masa iya kamu lupa?"

Dua, Yedam kemarin tidak membuka ponsel karena mau belajar untuk ulangan hari ini. Jadi dia dalam keadaan sadar dan tahu persis kalau ia tidak akan pernah chat Doyoung dalam waktu dekat ini juga. Alasannya karena ia mau fokus dulu pada semesteran dan tugas.

Juga mempersiapkan waktu. Untuk apa? Ya pokoknya ada lah.

Kalian kepo. Kaya netizen.

"Aku ngga chat sebenarnya." Jawab Yedam singkat. Menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

Sedikit tak enak hati melihat redup senyum Doyoung yang kini memperhatikan ponselnya.

"Masa ada setan yang canggih bisa mainin ponsel kamu," tukas Doyoung melirik Yedam dengan sedikit tajam.

Yedam menelan ludah.

"Y-Ya aku mana tah- eh sebentar. Itu pesan kemarin malam?"

Doyoung mengangguk. Menunggu jawaban Yedam nampak berpikir.

"Dirumahku tuh kemarin ada..."

"BANG YEDAAAAAAMMMMM MAIN YUKKK!"

"BERISIK, KIM SUNGHOON!"

"WOY, JANGAN GANTI MARGA SEMBARANGAN! AKU COWOK DOMINAN!"

"Suara aku serak nanti. Cepet naik ke kamar."

Yedam menepuk kepalanya pelan. Kemarin malam, ia memang ada janji temu Sunghoon monyet ( nama cinta dari Yedam ) untuk belajar bersama. Kebetulan juga, Sunghoon menguasai pelajaran Fisika yang di jadikan ulangan hari ini. Sebagai balas budinya, Yedam mengerjakan tugas Matematikanya.

Lalu, sekali lagi menepuk pelan kepalanya.

"Ulah Sunghoon itu, bukan setan." Jawab Yedam kemudian. Merutuki diri sendiri kenapa ponselnya tidak ia sandi.

Doyoung mengerutkan dahi.

"Kalian semalam hang out?"

"Belajar bareng. Sunghoon main kerumahku semalam. Belajar buat hari ini."

Yedam melihat Doyoung memasukkan ponselnya dengan helaan nafas pelan.

"Udah baikan kalian berdua," ucap Doyoung menipiskan bibir. Pipinya terlihat penuh dan Yedam sempat memejamkan mata.

Gemas!

"I-Iya" jawab Yedam singkat. Masih betah menatap Doyoung yang kini meliriknya.

"Ohh gituu"

Kenapa Doyoung gemas sekali?

Tahan, Yedam. Jangan sekarang.

"Terus, ini gimana?"

Random Shoot ( Treasure Ship ) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang