Jaesahi. Ketiga.

351 56 2
                                    

"KARINA INI GIMANA?"

"BENTAR BIN! INI PENTING!"

Jaehyuk hanya melirik dari ujung mata pergerakan tergesa Karina yang kini sedang celingak-celinguk keluar kelas. Seolah sedang menanti seseorang.

Siapa?

Bukan Soobin?

Jaehyuk berusaha tak peduli. Namun sisi lain hatinya masih penasaran. Kini, Karina merapikan rambutnya yang berantakan. Meniup poni dengan sedikit gelisah.

"Apa, Rin?"

Jaehyuk menoleh. Mendapati lelaki yang kemarin-kemarin dikejar Haechan. Berdiri didepan kelas dengan kedua tangan berada di saku celana. Menatap datar Karina yang entah kenapa, dilihat dari punggungnya sedang menahan sesuatu.

"Asa.."

"Cepetan."

Singkat. Dan datar.

Jaehyuk terfokus pada tangan Karina yang agak bergetar menyerahkan kotak kecil berwarna coklat.

"Happy Birthday, Asahi."

Asahi menatap datar sebentar kotak kado tersebut. Lalu menatap Karina.

"Buat apa?"

"Hah? Eh? M-Maksudnya, Asa?"

"B-u-a-t  a-p-a?"

Jaehyuk tanpa sadar berdiri dari duduknya. Suara kursi yang terdorong ke belakang terdengar keras hingga Karina menoleh. Jaehyuk bahkan dengan jelas menatap wajah Karina yang pucat.

Jaehyuk berniat mendekat ketika lelaki yang dipanggil Asa membalikkan badan. Berjalan cepat pergi entah kemana.

"Asa-"

Grep.

Karina menoleh pada Jaehyuk yang menahan tangan kirinya. Matanya membulat panik.

"Jaehyuk.." lirih Karina menatap wajah lelaki itu kaku.

"Jadi dia? Dia yang kamu bilang itu?"

"Jaehyuk aku bisa jelasin,"

"Udah jelas, Rin." Jawab Jaehyuk dingin.

Karina menarik Jaehyuk keluar kelas. Melepas genggaman Jaehyuk dan mengusap kedua telapak tangannya dengan memohon amat sangat. Bahkan tak peduli pada kotak kado tadi yang jatuh sejak tadi.

"Jaehyuk, aku mohon. Dia ngga terlibat apa-apa dalam perasaan aku."

Jaehyuk diam. Menatap Karina tajam.

"Jaehyuk... Aku mohonn.. Asahi ngga salah apa-apa. Beneran! Demi Tuhan! Tolong, Jaehyuk. Dia bukan siapa-siapa."

Jaehyuk memalingkan wajah.

"Rin, kamu udah jelasin semua. Aku sedih karena kamu memohon hanya untuk manusia seperti dia! Yang bahkan ngga memperlakukan kamu dengan baik, Rin!" Jawab Jaehyuk menahan keras nada suaranya.

Ia melihat mata Karina berkaca-kaca.

"Jaehyuk aku mohon." Cicit Karina.

Lengannya dipeluk satu tangan Karina. Matanya masih terpejam memohon.

Jaehyuk. Lagi.

Menahan air mata dan juga sakitnya lagi.

Kenapa, Karina. Kenapa bukan aku?

Jaehyuk membiarkan Karina melepas pelukannya. Berjongkok mengambil kado yang tadi terjatuh. Berjalan mundur pelan masuk kelas.

"Jaehyuk.. tolong.."

Bahkan, Karina rela memohon hingga sampai seperti ini pun sudah menggores luka besar Jaehyuk. Air mata Jaehyuk mengalir yang langsung diusap kasar. Matanya menyirat rasa kecewa teramat dalam.






Asahi, mengintip dari pilar. Menatap Jaehyuk yang berusaha meraih nafas karena sesak yang mungkin dia rasakan.

Kenapa?

Random Shoot ( Treasure Ship ) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang