VII. Ini rahasia, sstt

147 14 0
                                    

"Terima  sudah mau jadi bintangnya Ajun, walau disaat ada hujan bintang gabisa selalu nemenin bulan Ajun" -Arjuna Barra Alvarendra

Sreettt

Brughh!

Ajun yang ditarik keras oleh Hugo pun jatuh ke tanah. Tadi saat baru menaruh tas di kelas, Hugo  sudah menyeret Ajun ke belakang sekolah dengan kasar.

Brughh!

Ajun menoleh ke kanan ketika pipi kirinya di pukul sangat keras oleh Hugo. "BANGSAT YA ABANG LO, BERANINYA DEKET-DEKETIN CEWEK GUE."

Ajun mengerutkan keningnya lalu membulatkan matanya, ia tersadar perkataan Hugo. "V-vanda pacar Hugo?"

Brughh!

Brughh!

"AKHH," pekik Ajun karena Hugo menendang perut Ajun.

Sungguh Hugo seperti orang kesetanan sekarang, dia memukuli Ajun tanpa ampun.

"Ajun salah apalagi yatuhan," batin Ajun. Rasanya badan Ajun sekarang remuk, semoga tidak ada lebam yang menonjol sekarang.

Saat Hugo ingin memukul Ajun untuk sekian kalinya, ada teriakan seseorang yang membuatnya mengurungkan niatnya.

"HUGO BANGSAT, BERHETIII!"

Ajun kenal suara itu, iyaa itu suara Denta. "Shit, Denta mengetahuinya sekarang."

"HENTIIN PERBUATAN LO HUGO." Denta mendekat untuk menjauhkan Hugo dari Ajun yang keadaannya sudah agak mengenaskan, dipenuhi lebam.

Plak!

Denta menampar pipi Hugo karna kesal dan tidak terima Ajun di perlakukan seperti ini.

"BAJINGAN LO ANJ-"

"TEMEN LO TUH YANG LEBIH BAJINGAN, DIA NGEDEKETIN CEWEK GUE BANGSAT!" teriak Hugo.

Denta terkejut? Pasti.

"maksud lo apa?" tanya Denta, kali ini ia merendahkan nada bicaranya

"DEVANKA, TEMEN LU ITU SEKALIGUS ABANG DARI DIA." Hugo menunjuk Ajun. "NGEDEKETIN CEWEK GUE BANGSAT!" bentak Hugo benar-benar kesetanan sepertinya.

Denta memejamkan matanya, merutuki betapa bodohnya dia mengenalkan Vanda dengan Dobby. "I-ITU ABANGNYA NJING, KENAPA YANG LO PUKULIN ADIKNYA?!"

"KARNA DIA LEMAH," jawab Hugo.

"BANGSAT LO!" umpat Denta, ia sudah tersulut emosi.

Hugo memejamkan matanya kesal. "MENDING LO PERGI JAUH-JAUH! INI URUSAN GUE SAMA DIA." ucap Hugo sambil nunjuk Ajun.

Denta smirk. "LO KIRA GUE TEMEN MACAM APA YANG BAKALAN NINGGALIN TEMENNYA YANG DI HAJAR SAMA COWOK BAJINGAN KAYAK LO!" Denta menunjuk Hugo.

"KERAS KEPALA BANGET SIH LO, BUANG-BUANG WAKTU GUE TAU GAK!" bentak Hugo.

"LO YANG BUANG-BUANG WAKTU GUE KALO KAYAK GINI!" balas Denta.

"FINE, LO MAU APA?" Hugo mengalah.

"Jauhin A.J.U.N," jelas Denta menekankan katanya di akhir kalimat.

"BANGSAT LO." Hugo menoleh ke arah Ajun. "URUSAN KITA BELUM SELESAI YA BANGSAT"

"PERGI LO HUGO!" usir Denta.

"ARGHHH, SIALAN!" Hugo menendang krikil di depannya, lalu pergi dengan emosi.

Masalah dan Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang