XXVI. Tentang dia

84 8 0
                                    

"Ikuti semua alurnya, Tuhan akan menyediakan ending yang terbaik untuk hubungan kita." -Janendra Areskala Hadinata.

Yura Admin Olshop


Yang

Besok jalan yuk


Ke mana?

Ke Pantai


Ga mau

Kenapa?

Cape jalan kalau dari rumah
ke Pantai

Ya ke sana nya pakai mobil Yang :)


Ouh, mau

Yaudah, besok sore ya ...


Jemput yaa

Siap

Jiun mematikan ponselnya dan memeluk gulingnya, membayangkan besok ia akan pergi bersama kekasihnya.

•••


17.00

Jiun sedang menunggu kekasihnya di depan rumahnya.

"Yaakk."

Tiba-tiba ada seseorang yang lompat punggungnya, tapi dia segera menahannya agar orang itu tidak terjatuh, ia tahu ini ulah siapa.

Cup!

"Kangen." Orang itu mencium pipinya dan menaruh kepalanya di bahu Jiun.

Jiun yang tadinya ingin marah jadi dia urungkan, pipinya jadi berwarna merah seperti udang rebus. "Aku juga,"

Orang itu turun dari punggung Jiun membuat Jiun menghadap ke belakang untuk menatapnya. Jiun merapikan surai hitam yang sedikit berantakan itu, maniknya beradu tatap dengan manik perempuan di depannya. Perempuan itu tersenyum menampilkan lesung pipi yang samar-samar.

Jiun langsung memeluk kekasihnya. "Maaf ya, baru bisa ngajak ketemu," ucap Jiun. Perempuan itu hanya mengangguk di dalam dekapan Jiun.

Perkenalkan, Yura Khaileena, anak tengah yang mengambil jurusan perkuliahan yang sama dengan Jiun. Berawal dari dihukum bersama oleh dosen karena telat, berakhir menjadi sepasang kekasih.

Jiun lantas merangkul pundak perempuan itu dan membukakan pintu mobil untuknya. "Masuk tuan putri."

Yura yang awalnya ingin masuk terkejut dengan sebuket bunga mawar merah yang terletak di atas jok mobil. Yura mengambil bunga itu. "Buat aku?"

Jiun tersenyum lantas mengusak surai hitam itu. "Iya dong, buat perempuan kesayangan aku."

Yura tersenyum manis. "Makasii." Yura pun masuk ke dalam mobil dan disusul Jiun.

•••

Selama di perjalanan, Jiun terus bercerita mengenai hal-hal yang ia lakukan bersama keluarganya dan Yura yang mendengarkan, sesekali bertanya mengenai hal yang membuat dia bingung.

"Seru banget ya, coba aja aku ikut," ujar Yura sambil memainkan bunga mawarnya.

Jiun melirik Yura sejenak lalu kembali fokus ke jalanan. "Ayuk, aku kenalin nanti ke Ayah sama adik-adik aku," ajak Jiun.

"Aku belum siap," balas Yura.

Jiun tersenyum. "Yaudah, yuk turun, udah sampai."

Setelah turun dari mobil bersamaan, tangan mereka selalu saling menggenggam, seperti pasangan yang tidak mau kehilangan.

Masalah dan Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang