author menyarankan agar membaca chapter ini sambil dengerin lagu Serana - For Revenge.
•
•
•
•
"Dia memang kembali, tapi ternyata dia berbeda, hatinya bukan lagi untuk ku dan itu lebih menyakitkan." -Devanka Azkara Zyandra.Sekitar pukul lima sore, Dobby mengajak Denta pergi ke Pantai yang tidak terlalu jauh jaraknya dari rumah mereka, mereka ke sana menggunakan mobil Denta, dengan Denta juga yang mengemudikannya karena Rendra masih melarang Dobby untuk membawa kendaraan.
•••
Saat sudah sampai, mereka mampir dulu untuk membeli buah kelapa. Mereka duduk di pesisir pantai sambil memandangi sunset yang indah.
Tiba-tiba Denta menyodorkan ponsel yang berisikan sebuah video yang mungkin familiar bagi Dobby.
"Ini apa?" tanya Dobby.
"Lo inget gak, dulu kita pernah bikin video yang gue bilang untuk lomba?"
"Hah? OHH IYAA!" pekik Dobby.
"Itu dia videonya."
"Masih lo simpen ya?" tanya Dobby.
Denta mengangguk. "Ya iyalah, orang gue buat videonya emang mau gue simpen."
"Hah? Bukanya lo bilang untuk ikut lomba ya?" tanya Dobby.
Denta menggeleng. "Engga, gue emang mau buat video kenang-kenangan buat kita, jadi gue buat-buat nama tema lombanya sendiri," jelas Denta.
Dobby memutar video itu. Ternyata selama ini perjalanan hidupnya sudah berat ya, beruntung dia masih bisa bertahan sampai sekarang.
Setelah puas melihat, Dobby mengembalikan ponsel Denta. "Dari dulu masalah hidup emang udah berat ya," keluh Dobby.
Denta terkekeh. "Namanya juga masalah, ya pasti berat lah, kalau ringan itu kan perbuatan baik lo," ledek Denta.
"Dih sekata-kata lo, gini-gini gue juga rajin sedekah walaupun sedikit," ujar Dobby.
"Udah sedikit, pamer lagi lo," sindir Denta.
"Dihh, sirik lo? Yang penting sedekah wlekk." Dobby menjulurkan lidahnya.
"Percuma lo sedekah, ga bakalan di terima amal lu," ujar Denta.
"Amal ibadah itu urusan gue sama Tuhan, kenapa lu yang sewot?" cibir Dobby.
"Ck, udah ih, kok malah ngeributin amal ibadah," protes Denta.
"Lo duluan," rajuk Dobby.
"Kayak anak kecil lo." Denta menoyor kepala Dobby.
Bukannya marah Dobby malah tersenyum. "Udah lama gaada cewek yang berani noyor kepala gue selain lo," ucap Dobby.
"Gue juga udah lama ga noyor kepala cowo," sahut Denta
Mereka saling bertukar pandang lalu sama-sama tertawa, entah dari mana letak kelucuan dari obrolan mereka.
Dobby tersenyum, ia melirik ke arah Denta. "Lo di Jakarta gimana?" tanya Dobby, masih betah melirik Denta.
Denta mengalihkan pandangannya menatap Dobby, a mengulun bibirnya. "Semenjak lo pindah, gue ga punya temen bahkan gue menjauh dari Vanda, gue selalu kangen kalian semua, gue selalu ke Pantai dimana terakhir kali kita ketemu, gue selalu nunggu kalian disana bahkan setelah tiga tahun ga ketemu ... gue tetep nunggu kalian di sana, sampai ... saat gue ga sengaja ngelihat berita kalau kalian kecelakaan, gue kira kalian bakalan pergi ninggalin gue selamanya, tapi beruntung Tuhan masih ngijinin gue ketemu kalian," jelas Denta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masalah dan Kita
Teen Fiction_______________________________ "Sederhana saja Tuhan, kita adalah atma yang mempunyai asa untuk mendapatkan harsa amerta." ----------------------------------------- Setiap part di cerita ini hanya karangan belaka dan murni dari kreatifitas penulis...