"Aku merindukan mu dan Tuhan dengan baik hatinya mempertemukan kita lagi," -Devanka Azkara Zyandra.
"D-Denta?" lirih Dobby.
Ajun segera turun dari gendongan kakaknya. "Apa ini? Denta?" batinnya.
Denta segera berlari memeluk Dobby, begitu pula sebaliknya. Dua insan itu sama-sama sedang melepas rindu karena waktu yang memisahkan, namun sekarang waktu juga yang mempertemukan mereka.
"Do-Denta?!" kaget Jiun.
Jiun awaknya merasa bahwa adiknya tidak lagi mengikutinya langsung menoleh ke belakang dan benar saja, ia tidak menemukan adiknya. Jiun segera kembali menyusul adiknya dan ... apa ini? Dobby berpelukan dengan perempuan yang familiar baginya ... Denta, ya, itu Denta.
Denta melepas pelukan nya lalu memegang kedua bahu Dobby. "Lo kemana aja? Gue selalu nunggu lo di Pantai itu, tapi lo ga pernah dateng," protes Denta.
"Maaf." Dobby tersenyum, entah ia harus bahagia atau sedih sekarang, perasaan nya campur aduk.
Denta melirik ke arah belakang Dobby dan ia menemukan Jiun yang berdiri di sana.
Denta mendekat ke arah Jiun dan merentangkan kedua tangan nya sambil tersenyum, Jiun langsung memeluk Denta dengan senang.
Jiun menepuk punggung Denta. "Lama ga ketemu, Denta."
Denta tersenyum. "Gue kangen banget sama lo Bang, gue kayak kehilangan sosok Abang semenjak lo pindah," ucap Denta.
Selanjutnya, Denta mengalih kan atensinya ke arah Ajun yang masih terdiam disana. Denta melepas pelukan nya bersama Jiun lalu beralih ke arah Ajun. Denta melambaikan tangan nya di depan Ajun namun, Ajun tidak menanggapinya.
Denta menitik kan air mata, ia langsung mendekap Ajun ke dalam pelukan nya. "Jun?"
Ajun membalas pelukan Denta. "Iya Denta, Ajun gabisa melihat sekarang," lirih Ajun.
Tangis Denta semakin terisak, sedih rasanya ia melihat sahabatnya seperti ini. Ajun tersenyum, ia menepuk punggung Denta. "Ajun udah gabisa liat senja lagi, Denta."
"Ajun ... apa ini karena kecelakaan itu?" tanya Denta.
Jangan heran jika Denta tau berita itu, beritanya sudah tersebar luas di negara ini bahkan Denta sempat ingin langsung ke Jogja untuk mencari tahu kabar teman-temannya, tapi ada sesuatu yang membuat Denta baru bisa berangkat ke Jogja 3 hari lalu.
"Kalian ngapa-LOHH SAMA SIAPA?" heboh Rendra.
Rendra segera menghampiri perempuan itu. "Kamu siapa?" tanya Rendra.
Denta menghampiri Rendra dan menyalimi tangan nya. "Saya Denta, Om."
Rendra melirik ke arah Dobby, jadi ini perempuan yang anak-anaknya ceritakan saat di Jakarta.
Rendra tersenyum ke arah Denta. "Denta kesini sama siapa?"
"Denta sendiri," jawab Denta jujur.
Rendra mengangguk paham. "Kamu ikut kita ya? Kita cari penginapan di sekitar sini, nanti ngobrolnya di sana aja," ajak Rendra.
Denta melirik Dobby sekilas. "Eum ... gapapa Om? Ga ngerepotin?"
"Yaelah Denta, kayak sama siapa aja, santai aja kali, yaudah ikut ayoo," sahut Jiun.
"Iya, Denta ikut aja yuk," ajak Ajun.
"Eum, yaudah deh, tapi Denta bawa mobil sendiri, nanti Denta ikutin dari belakang aja ya," ujar Denta.
"Oh, yaudah gapapa, yuk jalan, keburu dingin." Rendra segera meninggalkan mereka berempat.
![](https://img.wattpad.com/cover/330717610-288-k474727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Masalah dan Kita
Teen Fiction_______________________________ "Sederhana saja Tuhan, kita adalah atma yang mempunyai asa untuk mendapatkan harsa amerta." ----------------------------------------- Setiap part di cerita ini hanya karangan belaka dan murni dari kreatifitas penulis...