XXIV. Bersenang-senang

98 11 0
                                    

"Momen terindah adalah kumpul bersama orang-orang yang kita sayangi dan yang menyayangi kita." -Arjuna Barra Alvarendra.

Rendra membuat acara kecil-kecilan untuk merayakan putra bungsunya yang sudah dapat melihat lagi. Dia tahu putra-putranya menyukai suasana Pantai jadi, dia sengaja menyewa Villa yang dekat dengan Pantai. Rendra menyewa satu Villa dengan lima kamar.

Mereka sudah menyiapkan semuanya dari kemarin malam, hanya sedikit barang yang mereka bawa karena mereka hanya menginap satu malam saja. Sebenarnya, mereka ingin berlama-lama, tapi banyak hal yang menghalangi,  seperti Denta yang harus balik lusa, Ajun yang sudah lama cuti kuliah, dan pekerjaan Rendra yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi mereka hanya menginap satu malam saja, mending sebentar dari pada tidak sama sekali bukan?

Mereka membawa dua mobil, satu dikemudikan oleh Rendra dan satu lagi oleh Yudhi, perjalanan yang mereka tempuh sekitaran satu setengah jam dari rumah Rendra.

Rendra memarkirkan mobilnya terlebih dahulu lalu di susul Yudhi di belakang. Mereka mulai masuk ke dalam Villa, sempat terkejut karena Villa nya yang sangat besar, tapi mereka tidak lupa kalau Rendra adalah pengusaha sukses.

Mereka meletak kan koper sembarangan lalu segera berhamburan untuk duduk di sofa, perjalanan yang sangat melelahkan.

"Untuk perempuan kalian tidur satu kamar bedua ya, Ayah tidur sendiri, sisanya kalian suit biar adil, satu kamar satu orang," ujar Rendra sambil meminum air yang di sediakan di Villa tersebut.

Semua anak laki-laki di sana mengangguk paham lalu memdekatkan diri mereka untuk suit mendapatkan teman sekamar.

"Hompimpa alaium gambreng," ucap mereka bersama-sama lalu mengeluarkan punggung/telapak tangannya.

"JIUN SAMA YUDHI!" pekik Jordan ketika Jiun dan Yudhi mengeluarkan telapak tangan berdua sementara sisanya mengeluarkan punggung tangan.

Wawan menoyor kepala Jordan yang berada di sampingnya. "Jangan teriak-teriak setan!" umpat Wawan.

Jordan nyengir. "Maaf."

"Udah, ayuk lagi," lerai Ajun.

"Hompimpa alaium gambreng."

"Dobby sama Ajun." Ajun langsung memeluk kakak tengahnya dengan senang.

Jordan memandang tak suka kepada Wawan. "Haaaa, siapa pun ayok tukar kamar pliss, gue gamau sekamar sama sapi," drama Jordan sambil menghentakkan kedua kakinya.

"Dihhh, lo kira gue mau sekamar sama setan," sahut Wawan.

"Ajun ... lo mau ya tukar kamar sama gue, pliss," mohon Jordan.

"Dihh enggak, enggak, enak aja lo." Dobby menarik tangan adiknya posesif.

Yudhi menepuk bahu Jordan. "Udahh terima aja." Jordan hanya mendengus kesal.

"Kalian isitarahat di kamar dulu ya, nanti malam kita mulai seru-seruannya," tutur Rendra.

•••

15.00

Mereka semua sedang berkumpul di pinggir Pantai, setelah istirahat tadi Jiun mengajak mereka semua untuk bermain di Pantai.

"Buset, ketat amat baju lo, kaya cewe mau main sama om-om," ledek Yudhi kepada Wawan.

"Sekata-kata lo ngatain gue cewe, ga liat roti sobek yang tercetak sempurna ini?" sombong Wawan.

"Nyenyenye, si paling roti sobek," ujar Yudhi.

"Biarin, gue kan menjaga aurat, ga kaya lo sama si Jordan yang cuma make boxer, mana punya Jordan warna baby shark yang pink lagi," ledek Jordan.

Masalah dan Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang