Di tengah menikmati nyanyian Leomon, ia terkejut, menjatuhkan potongan buah lemon dari tangannya. Pria itu ke balkon, lalu menyapanya.
“Hai, Aline~” Leomon meruah, melambai kecil dari arah sampingnya.
Kenapa pria itu tersenyum ke arahnya? Meski sudah saling memberi tahu nama satu sama lain, tapi mereka baru kenal. Canggung yang ia rasakan, membuatnya enggan berhadapan.
“Aku menyewa rumah ini, hanya selama tiga bulan...” pria itu memberi pernyataan, tanpa pertanyaan.
Sedikit malas, ia membuka bibirnya yang terkatup sedari tadi, “Lalu? Kenapa kau memberi tahunya padaku?”
“Hm~ karena kau tetanggaku...” Leomon melemparkan senyuman senang, membuat matanya berkedip gugup.
Jawaban yang konyol! Akan tetapi, perasaannya tak mungkin berbohong, ia tersipu, melihat senyuman pria tampan itu. Ingin mengelak, namun tak kuasa menahan, itulah sebagian sisi kelemahannya.
Bibirnya ingin mengukir senyuman, namun tertahan karena hatinya yang sudah menjadi batu. Ia tak bisa membalas, ekspresinya masih kaku.
Ia hanya mengangguk, “Oh~” hanya itu yang keluar dari bibirnya.
𓆩☻☹︎𓆪
➺ See you the next chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LEMONS [✔]
Short StoryLika-liku jalan kehidupan... "Aline? Kenapa kau mengakhiri hidupmu sendiri?" Inilah kisah seorang gadis yang dibangkitkan dari keputus asaan, melawan rasa traumanya. *** 【TAHAP REVISI】 Typo masih bertebaran! ☺︎ Story by-my-self! ✍️ ☺︎ Cover || Drawi...