31•🍋 Cemburu.

327 44 2
                                    

Aline masuk ke dalam lif, menuju ke lantai huniannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aline masuk ke dalam lif, menuju ke lantai huniannya. Berjalanlah ia ke pintu-pintu hunian yang bernomor, dan berhenti di depan pintu huniannya setelah melewati hunian Leomon, ia kemudian memasukan sandi rumahnya.

Tlitlit~

Pintu terbuka. Matanya melihat ada sepasang sepatu pria, yang berada di lantai tempat sendal.

Perlahan ia berjalan, matanya berkeliling, mengamati rumahnya yang kembali bersih dan rapi, sambil membawa sekantong belanjaan, menuju ke dapur. Terciumlah aroma masakan.

Leomon menyapanya, "Kau sudah pulang ?"

Ia melihat Leomon, tengah memasak di dapurnya. "Kau di sini ?" tanyanya, meletakan belanjaan di atas meja makan. "Sekarang kau masuk ke rumahku seenak jidatmu ya~" tambahnya, mulai bercanda.

Padahal suasana hatinya sedang tidak baik, karena sehabis bertemu Mario, tapi semuanya sirna ketika ia dihadapkan dengan Leomon.

"Kau bisa mengganti sandinya, agar aku tidak bisa masuk lagi." sahut Leomon, tersenyum kecil.

"Cih~ Kenapa kau memasak di dapurku ?"

Leomon menjawab, sambil mengaduk masakan, "Dapurku kehabisan gas."

"Kau membuat alasan tidak masuk akal.! kemarin kau kan baru mengganti gasnya."

Leomon tertawa kecil lagi, "Aduh~ aku ketahuan berbohong..." ucap pria itu, mematikan api kompor, membawa masakan, lalu di letakan di atas meja makan. "Aku memasaknya untukmu." sambung pria itu, menatap.

Aline tersenyum, ia bahagia mendapat perhatian dari pria itu. Meski tahu sebentar lagi pria itu akan pergi. Dirinya senang, merasakan kebahagian yang menyelimuti hatinya. Hari-hari yang ia lewati selama beberapa bulan terakhir terasa berat namun ia sanggup melewatinya, berkat Leomon yang selalu ada untuknya.

"Terima kasih, tuan benang." ucapnya, mencicipi sedikit masakan Leomon, sembari melirik Leomon.

Saat mencicipi, ia menaikan alisnya, bersamaan dengan melebarnya matanya, "Eung! ini enak..." pujinya.

Leomon tersenyum lebar, "Nanti di habiskan ya...."

"Oke~ Ah? ngomong-ngomong kau tidak apa-apa? tadi aku melihatmu dari klinik, apa kau baik-baik saja ?"

"Oke~ Ah? ngomong-ngomong kau tidak apa-apa? tadi aku melihatmu dari klinik, apa kau baik-baik saja ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SWEET LEMONS [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang