Lika-liku jalan kehidupan...
"Aline? Kenapa kau mengakhiri hidupmu sendiri?"
Inilah kisah seorang gadis yang dibangkitkan dari keputus asaan, melawan rasa traumanya.
***
【TAHAP REVISI】
Typo masih bertebaran!
☺︎ Story by-my-self! ✍️
☺︎ Cover || Drawi...
“Oh ya, kau sudah menemukan apa yang tertinggal ?” sambungnya dengan raut wajah yang masih menyimpan penyesalan.
Leomon tersenyum manis, memandangi wajah gadis itu. “Manis sekali~” gumam Leomon yang tertahan di ujung bibir.
Aline mendengar samar-samar, “Hah? Kau bilang apa?”
“Ah~ itu... itu hanya alasanku, sebenarnya aku tidak ketinggalan sesuatu, aku hanya menghampiri kecoa jalanan. Mereka menggangguku sebelumnya, jadi aku memukul kecoa-kecoa itu...” bual Leomon.
“Hm?” sahut Aline, bingung. “Bicara apa dia ini...” batinnya.
“Oh, jadi kau memukul kecoa?” tanya Aline, mengikuti basa-basi alur topik, sembari menautkan alisnya yang mengerut bingung.
Leomon lantas terkekeh kecil, “Hahaa... iya~ karena mereka itu menjijikan.”
“Ungg~ begitu ya~”
“Sebaiknya, ayo kita pulang.” ajak Leomon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di bawah kelap kelip bintang, keduanya berjalan berdampingan. Melangkah bersama menelusuri jalan trotoar, melewati pepohonan yang menjadi tiang pagar, di mana daunnya tertiup angin malam yang menyejukan suasana.
“Aku ingin bertanya...” Aline membuka obrolan di tengah perjalanan.
“Silahkan, kau bebas bertanya apapun.” jawab Leomon, santai.