40•🍋 Penasaran.

321 45 23
                                    

Beberapa hari telah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari telah berlalu.

Aline nampak bersih-bersih di dalam rumahnya.

Din dong~

Bel rumahnya berbunyi, ia menghentikan aktifitasnya, berjalan membuka pintu, setengah wajah.

Zoyya menyapa, ramah. "Hai, Aline~"

Alinepun membuka lebar pintu rumahnya, menyambut kedatangan Zoyya.

"Kau mendapatkannya ?" tanya Aline, berjalan di belakang Zoyya, membiarkan Zoyya masuk.

"Ho'oh! ini tiket film yang ingin di nonton Leo, jadi aku berusaha mencarinya, sebelum kehabisan lagi." jelas Zoyya, tersenyum, menyodorkan dua tiket.

Kini Zoyya telah berubah, gadis itu sudah mengikhlaskan perasaannya, merelakan Leomon untuk Aline, perasaan cinta yang dulu ada, kini perlahan menghilang dari hati Zoyya.

Aline manatap tiket tersebut, "Kenapa cuma dua? aku kan memintanya tiga."

"Hei, aku tidak mau mangganggu kencan terakhir kalian." goda Zoyya, memonyongkan bibirnya, manja.

"Kencan apanya! aku dengan Leomon itu tidak punya hubungan apa-apa meski saling menyukai..." jelas Aline, mengambil tiket, berjalan ke ruang tengah, menaruh tiket itu di atas meja. "Tidak ada kencan, rencananya kan memang kita bertiga mau menghabiskan akhir pekan bersama, setelah Leo pulih! tapi kau malah... hanya membawa dua tiket."

"Aku hanya tidak ingin jadi obat nyamuk." usil Zoyya, juga ikut berjalan ke ruang tengah.

"Obat nyamuk apanya sih.!" sahut Aline menggerutu, mengambil alat pembersih debu.

Zoyya duduk, mengambil permen dari toples kaca yang ada di meja, "Ya, bodo amat! pokoknya aku tidak mau menjadi tembok pembatas di antara kalian."

Aline menghelah nafas dalam, "Dasar cerewet~"

Zoyya membalikan badan, menyandarkan dadanya di kursi, menatap Aline yang tengah membersihkan debu, "Oh iya, seminggu lagi, Leomon akan pergi kan ?" tanya Zoyya.

Mendengar pertanyaan Zoyya, seketika Aline menghentikan aktifitasnya, iapun mematikan mesin pembersih debu, dan menoleh. "Iya, kenapa ?" jawabnya, menyembunyikan kesedihan, mengingat Leomon yang akan pergi dalam waktu beberapa hari lagi.

Aline tidak menyangka waktu tiga bulan akan berakhir begitu cepat, seakan hari-hari yang akan ia lewati kedepannya sirna ditelan memori.

"Ibuku menawarkannya untuk memperpanjang sewaan rumahnya, tapi dia menolak meski ibuku memberikan diskon... katanya dia tidak bisa, huff~" ketus Zoyya cemberut, menyandarkan dagunya di atas kursi.

Aline mulai diam, melamun.

"Apa kau tahu ke mana Leo akan pergi ?" tanya Zoyya, menyadarkan Aline dari lamunan.

Alis Aline menyentak ke atas bersamaan, "Huh ?" sahutnya, ia kemudian menggeleng, mengisyaratkan jika ia juga tidak tahu.

"Kenapa kau tidak coba tanyakan hal itu padanya ?" tambah Zoyya.

SWEET LEMONS [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang