Prolog: Intern Cantik dan Bosnya yang Menyebalkan

431 23 3
                                    

"Nona Lee buatkan aku kopi."

"Nona Lee ambilkan jasku"

"Nona Lee pilihkan dasiku untuk rapat."

"Nona Lee kupikir aku sudah memintamu untuk membuat laporan. Kenapa belum diserahkan?"

"Nona Lee catat semua hasil rapat tadi. Ingat, harus dicatat. Tidak boleh diketik."

"Nona Lee."

Tubuh Alana menegang ketika suara bosnya itu masuk ke pendengarannya. Tangan Alana yang sedang mengetik di atas keyboard juga terhenti. Dengan gerakan pelan, Alana memutar bangkunya ke belakang dan mendapati bosnya itu sudah berdiri di belakangnya sambil melipat tangan.

"Sajangnim, apa ada yang bisa aku bantu?" Tanya Alana sambil mencoba tersenyum.

Yoongi berdecih. "Kau terlihat bermalas-malasan. Cepat ke ruanganku, piijatkan bahuku." Setelah mengatakan itu Yoongi pergi ke ruangannya.

Senyuman Alana masih terlihat sampai Yoongi memasuki ruangannya, karena seketika wajah gadis itu langsung berubah menjadi kesal. Bosnya itu memang suka seenaknya. Apa ia tidak bisa lihat Alana sedang mengerjakan pekerjaannya? Bermalas-malasan darimana?

Bukannya langsung ke rungan Yoongi, Alana malah pergi ke toilet. Gadis itu berdiri di depan kaca wastafel. Menutup saluran air wastafel tersebut lalu menyalakan keran hingga air yang keluar dari keran tersebut menggenang di wastafel.

Wajah Alana masih terlihat kesal. Saat air yang menggenang itu sudah memenuhi wastafel, Alana langsung menenggelamkan wajahnya sambil berteriak.

"Argh!"

Teriakan Alana di dalam air itu membuat air dalam wastafel berhamburan ke luar. Setelah melakukan itu Alana segera membasuh wajahnya dan membuka kembali saluran air di wastafel.

Alana bercermin, memastikan penampilannya lalu keluar dari toilet dan berjalan menuju ruangan Yoongi. Ketika ia membuka pintu ruangan Yoongi, ia melihat Yoongi tengah duduk di kursi kebesarannya.

Belum sempat Alana membuka mulutnya, Yoongi sudah lebih dulu bersuara.

"Kau terlambat, nona Lee."

Nona Lee, Nona Lee, dan Nona Lee. Alana muak mendengarnya. Apa pekerjaan seorang intern sebanyak ini? Alana merasa setiap pekerjaannya ini tidak masuk akal. Kalian bayangkan saja, sebelum bosnya itu bangun, ia harus sudah ada di rumah bosnya dan membuat sarapan. Setelah itu ia harus menyiapkan kemeja, jas dan dasi untuk bosnya itu. Apa pekerjaan intern seperti itu?

Selain itu, Alana pun banyak menerima pekerjaan dari seniornya. Alana semakin kesal ketika mengingat ia tidak bisa mengundurkan diri. Alasannya hanya satu, ia sangat membutuhkan uang. Ditambah ia harus menang dari ibunya.

Alana hanya berharap satu hal, semoga saja ia tidak benar-benar gila setelah bekerjadi sini.


















TBC

Halo semuanya! Yeay! Ketemu lagi sama Yoongi dan Alana! Seperti kataku di Ahjussi, kalian di sini bakalan liat sisi lain Yoongi dan Alana. Gimana prolognya? Tertarik lanjut? Ayo votenya dulu! Seperti biasa, setiap ada cerita baru aku up dua part sekaligus.

 Gimana prolognya? Tertarik lanjut? Ayo votenya dulu! Seperti biasa, setiap ada cerita baru aku up dua part sekaligus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let's meet, Sajangnim yang bakalan nguji kesabaran Alana.

Find Me in Your MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang