7 | Itu Pekerjaanmu yang Sesungguhnya

123 17 7
                                    

Selamat malam semuanya! Gimana hari ini? Apapun itu kalian udah bekerja keras buat lewatin hari ini. So, biarin Sajangnim sama Alana jadi penutup hari panjang kalian.

Jangan lupa vote sama komennya!

Jangan lupa vote sama komennya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!










Setelah makan siang Yoongi kembali ke kantor dengan Alana. Tanpa menoleh kepada Alana, Yoongi segera masuk ke ruangannya. Dari jendela satu arah yang ada di ruangannya, Yoongi bisa melihat Alana yang tengah dimarahi oleh rekan kerjanya. Sudut bibir pria itu tertarik ke atas membuat senyuman miring di wajah tampannya.

Tanpa Yoongi sadari, sekretarisnya masuk ke dalam ruangannya. Hal itu membuat atensi Yoongi teralihkan. "Sejak kapan kau di sini, Hyejin?"

"Tadi saya sudah mengetuk pintu, seperti biasa." Ucap Hyejin. Mata Hyejin melihat ke arah yang tadi Yoongi lihat. Sekarang ia tahu kenapa bosnya itu bisa sampai tidak mendengar suara ketukan pintu. Nona Lee jawabannya.

"Maaf jika saya lancang, Sajangnim. Apa Sajangnim yakin akan menjadikan nona Lee sebagai karyawan tetap?" Tanya Hyejin hati-hati.

Yoongi terdiam sesaat. "Tentu saja. Aku tidak akan melepaskannya."

"Tapi Sajangnim—"

"Bukankah sekarang ada rapat dengan para investor?" Sela Yoongi seraya berdiri dari tempat duduknya. Pria itu berjalan melewati Hyejin.

Hyejin menghela napas. Entah apa yang direncanakan bosnya kepada Alana. Hyejin tak mengerti. "Tuan Kim sedang dalam perjalanan." Ujar Hyejin seraya mengikuti langkah Yoongi yang keluar dari ruangannya.

Langkah Yoongi terhenti ketika matanya melihat Alana kembali. Gadis itu terlihat menghela napas dengan mulut yang tak bisa diam, bergumam. Entah apa yang gadis itu gumamkan, tapi Yoongi rasa gadis itu tengah mengomel karena Younghoon yang memerahinya tadi. Tanpa Yoongi sadari sudut bibirnya tertarik ke atas. Namun kali ini bukan senyuman miring, tetapi senyuman kecil.

Hyejin yang melihat bosnya menghentikan langkahnya ikut berhenti. Ia terkejut melihat bosnya yang tersenyum seperti itu. Tentu saja Hyejin terkejut, karena Yoongi terlihat jarang tersenyum. Terutama di tempat umum seperti ini.

Find Me in Your Memory

Yoongi merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia baru saja sampai setelah tadi menghadiri makan malam sebentar bersama para koleganya. Tangan Yoongi terangkat bersamaan dengan matanya yang melihat ke jam tangan Rolexnya. Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam.

Yoongi jadi teringat, terakhir kali ia melihat Alana tadi gadis itu tengah sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan ketika karyawan lain beres-beres akan pulang, Alana masih tetap diam di depan layar desktopnya.

Tunggu, Alana masih di mengerjakan pekerjaannya saat karyawan yang lain mulai pulang? Yoongi segera bangkit dari tidurnya. Pria itu terduduk. Jika begitu, bukankah sekarang Alana sedang lembur?

Find Me in Your MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang