5 | Hari Pertama Bekerja

117 17 13
                                    

Selamat malam semuanya! Gimana kabarnya? Masih nungguin Alana sama Sajangnim kan?

Tapi sebelum itu, selamat ulang tahun untuk Sajangnim kita! Semoga tahun ini jadi tahunnya Yoongi.

Jangan lupa vote sama komennya. Happy reading!














Suara alarm yang begitu keras membangunkan seorang gadis yang tengah tertidur lelap. Gadis itu tersentak kecil sebelum tangannya meraba-raba nakas untuk mematikan alarm yang berasal dari ponselnya. Setelah meraih ponselnya Alana mengusap matanya yang masih terasa malas untuk terbuka. Sampai akhirnya mata gadis itu terbuka secara perlahan. Ponsel yang sedari tadi Alana pegang didekatkan, berniat ingin melihat jam. Namun saat gadis itu melihat jam yang tampak begitu jelas pada layar ponselnya, matanya seketika membola. Alana terkejut.

Bagaimana tidak terkejut, waktu sudah menunjukan pukul delapan pagi. Alana terlambat! Gadis itu segera bangkit dari tidurnya dan langsung bergegas menuju ke kamar mandi.

"Sial! Hari pertamaku bekerja sangat kacau!" Teriak Alana.

Kebiasaan Alana ketika ia tinggal bersama orang tuanya, salah satunya adalah bangun tidur seenaknya. Alana tak pernah dimarahi walaupun gadis itu bangun tengah hari. Yah paling tidak ibunya pasti akan mengomel. Tetapi ibunya mengomel bukan karena Alana yang bangun di siang hari, tetapi mengomel karena Alana melewatkan sarapan, karena gadis itu selalu bangun ketika jam makan siang. Apalagi ayahnya yang bisa dibilang jarang sekali memarahi Alana. Bukan jarang, lebih tepatnya ayahnya itu tidak pernah memarahi Alana.

Alana keluar dari kamar mandi sudah siap dengan pakaiannya. Gadis itu merapikan rambutnya dengan terburu-buru. Begitupun ketika gadis itu memakai make upnya, terburu-buru. Setelah siap Alana segera meraih tasnya.

"Aku pergi dulu nek!" Teriak Alana sambil memakai heelsnya sebelum keluar rumah.

Find Me in Your Memory

Alana masuk ke dalam lift dengan napas yang terengah-engah. Gadis itu menatap jam tangannya yang sudah menunjukan pukul sembilan pagi. Sial! Alana benar-benar terlambat. "Ayah, ibu, tolong aku." Gumam gadis itu yang terlihat gelisah.

Pintu lift pun terbuka bersamaan dengan orang-orang yang langsung menatap ke arah Alana. Gadis itu langsung menjadi pusat perhatian. Alana menelan kasar salivanya. Setelah menghela napas cukup panjang gadis itu pun memberanikan diri untuk melangkah ke luar.

Alana berlari kecil menuju divisinya, divisi marketing. "Maaf aku terlambat." Ujar Alana kepada teman-teman divisinya.

Jihoo yang sedang mengerjakan pekerjaannya segera mengalihkan pandangannya. Pria itu tersenyum. "Tak apa aku memakluminya, karena kau masih baru di sini. Tapi Alana-ssi, tolong jangan diulangi, oke?"

Find Me in Your MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang