22 | Kekhawatiran Sajangnim

98 12 6
                                    

Selamat malam semuanya! Seperti apa yang aku bilang di chapter kemarin, kamis ini kita update lagi. Mungkin akhir-akhir ini aku rajin update karena di real life lagi gak sibuk-sibuk amat.

Jangan lupa vote sama komennya!

Happy reading!











Sudah lama Yoongi tidak merasakan rasa gelisah yang begitu besar. Yoongi lupa kapan terakhir kali ia merasa khawatir seperti ini. Rasa khawatir yang benar-benar tak bisa di jelaskan. Rasa khawatir yang sangat tidak enak.

Yoongi tak bisa berhenti mengetuk-ngetukan jarinya di atas setir. Pria itu menjalankan mobilnya seperti orang kesetanan. Rasa khawatirnya belum juga reda, tetapi ia sudah mendapati kabar bahwa Alana dilarikan ke rumah sakit.

Yoongi tentu saja panik saat sambungan teleponnya terputus begitu saja, ditambah sebelum itu ia mendengar suara teriakan Alana. Tanpa pikir panjang pria itu langsung pergi ke Incheon dengan menggunakan mobilnya. Setelah melacak keberadaan ponsel Alana, Yoongi langsung pergi ke titik dimana ponsel itu berada.

Iya, Yoongi melacak keberadaan Alana melalui ponsel gadis itu. Ia sampai meminta temannya untuk mencari keberadaan Alana.

"Kau yakin hyung? Ini bisa dianggap sebagai tindak kejahatan." Ucap Namjoon saat Yoongi tiba-tiba datang dan meminta untuk melacak keberadaan seorang gadis.

"Cepat lakukan saja, Kim Namjoon. Aku tidak punya banyak waktu."

Setelah Yoongi sampai di titik itu yang ternyata di sebuah basement parkir sebuah hotel, Yoongi tidak mendapati Alana di sana. Ia hanya melihat ponsel Alana yang tergeletak begitu saja di bawah.

Yoongi bahkan sampai menggunakan wewenang kekuasaannya untuk melihat CCTV di basement, agar ia bisa mengetahui sebenarnya apa yang terjadi dengan Alana. Tapi sayangnya jarak pandangan CCTV tersebut dengan Alana terlalu jauh. Hingga Yoongi tidak bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Yoongi hanya melihat ada banyak orang yang mengurumuni Alana, bahkan sampai ada mobil ambulance.

Dengan perasaan tak karuan Yoongi pun langsung menjalankan mobilnya menuju rumah sakit. Berbagai pikiran negatif pun tak bisa Yoongi elak. Yoongi memikirkan ada berbagai kemungkinan kenapa gadis itu bisa sampai dibawa ke rumah sakit.

Yoongi keluar dari mobilnya dengan tergesa-gesa. Pria itu mendatangi unit gawat darurat dan menanyakan apa ada pasien wanita yang dilarikan ke UGD sekitar jam sembilan sampai jam sepuluh malam. Mereka menjawab ada tiga pasien yang dilarikan ke UGD sekitar jam tersebut. Dua pasien wanita dan satu pasien pria. Ketiga pasien itupun sudah dipindahkan ke ruang inap.

Jantung Yoongi hampir saja berhenti berdetak saat mendengar ada pasien wanita. Dalam pikiran Yoongi terus muncul, bagaimana jika salah satu dari dua wanita itu Alana? Yoongi meminta diberi tahu dimana letak ruang inap ketiga pasien tersebut.

Find Me in Your MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang