23 | Obrolan di Tengah Malam

102 11 4
                                    

Selamat malam jumat semuanya! Gimana harinya hari ini? Yoongi sama Alana update sebagai penutup lelah kalian hari ini.

Jangan lupa vote sama komennya oke!














Alana menekan tombol lantai lift yang akan mereka tuju. Iya, mereka, Alana dan Yoongi. Setelah makan-tengah-malam tadi, Yoongi berkata bahwa ia ingin istirahat di hotel yang Alana tempati. Tolong diingat bahwa Yoongi sempat mengira Alana satu kamar dengan Younghoon, sebelum Alana menjatuhkan ponselnya. Dan ya, dugaan Yoongi memang hampir terjadi.

Alana menarik tangan Yoongi ke arah kamar hotel mereka. Sedangkan tangan Yoongi yang lain terlihat membawa tas Alana yang berukuran sedang. "Sepertinya itu kamarnya." Gumam Alana.

Gadis itu menempelkan kartu aksesnya dan ternyata memang benar itu kamar mereka. Alana segera membuka pintu kamar tersebut. Resepsionis yang Alana temui sebelumnya tidak berbohong bahwa Bora memesan satu kamar dengan double bed.

"Jika aku tidak datang mungkin kalian akan satu kamar." Ucap Yoongi tiba-tiba.

Alana menoleh dengan raut wajah malasnya. Bosnya masih saja mengungkit-ungkit itu. "Sajangnim, aku sudah mengatakannya berapa kali." Ucap gadis itu seraya merotasi matanya. "Bahkan jika Sajangnim tidak datang pun, kami memang tidak akan satu kamar. Younghoon dengan keras kepala ingin pergi ke hotel lain."

Yoongi menaruh tas Alana yang ia bawa itu di atas sofa yang tak jauh dari mereka. "Untunglah itu tidak terjadi." Timpal Yoongi.

Alana berdecih, "Memangnya Sajangnim ini siapa sampai bertindak sebegitunya?"

Pria itu membuka mulutnya, tetapi mengatupkannya kembali. Tak lama dari itu Yoongi berucap, "Jika kau lupa aku ini bosmu."

Kali ini Alana yang mengatupkan mulutnya. "Benar juga. Pria menyebalkan ini yang menggajiku." Gumam Alana.

"Apa kau bilang?"

Alana menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak mengatakan apa-apa." Jawab Alana yang mengundang tatapan memicing dari Yoongi. "Apa Sajangnim ingin membersihkan diri? Biar aku yang menyiapkan airnya." Lanjut Alana yang mengalihkan topik pembicaraan.

"Tidak, kau duluan saja yang mandi." Jawab Yoongi seraya mendudukan tubuhnya di sofa. "Apa kau membawa laptop?" Tanya Yoongi.

Alana menganggukan kepalanya. Gadis itu berjalan ke arah tasnya yang ada di atas sofa. Ia mengeluarkan benda itu. "Ini." Ucapnya seraya menyerahkan laptop ke Yoongi.

"Baiklah, aku akan mandi duluan." Ucap Alana sambil membawa tasnya yang berukuran sedang. "Jika Sajangnim mengintip aku akan melaporkannya pada kakakku. Asal Sajangnim tahu, mereka lebih berbahaya dari seorang tentara militer." Lanjut Alana yang melebih-lebihkan.

"Aku tahu, lagi pula untuk apa aku mengintipmu? Aku sedang banyak pekerjaan." Ucap Yoongi tanpa menoleh ke Alana. Tangan pria itu langsung membuka laptop milik Alana. "Aku harus meminta Hyejin untuk mengirimkan ulang laporannya." Gumam Yoongi

Alana yang melihat itu hanya terkekeh. Ia juga tahu bahwa bosnya itu tidak akan melakukan hal keji seperti itu. Alana selalu merasa aman di dekat Yoongi. Tetapi saat ini bukan itulah yang menjadi fokus utama Alana. Gadis itu tersenyum kikuk saat melihat Yoongi yang berusaha menelepon Hyejin. Pria itu menggerutu pelan saat Hyejin tak kunjung mengangkat teleponnya.

Kasihan Hyejin eonni, tengah malam seperti ini malah diganggu oleh Sajangnim. Pikir Alana.

Find Me in Your Memory

"Hujan ya."

Alana yang baru saja keluar dari kamar mandi mendengar suara rintik hujan. Gadis itu melihat keluar jendela, terlihat air yang mulai berjatuhan dari langit. Pandangannya beralih ke Yoongi yang masih setia duduk di sofa sembari memangku laptop.

Find Me in Your MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang