28.

65.9K 2.9K 177
                                    

DON'T FORGET TO VOTE, COMENT AND FOLLOW MY ACCOUNT.

𖥧 ִֶָ 𔒴 ָ𔒱 ˖ 𖥧 ִֶָ 𔒴 ָ𔒱 ˖ 𖥧 ִֶָ 𔒴 ָ𔒱 ˖

Kalea gugup setengah mati, ia menatap pantulan dirinya di cermin. Ia sudah memakai gaun pengantin yang indah, Kalea gugup karena ini pertama kalinya ia menikah. Sebenarnya Kalea sedikit merasa pusing, tapi ia tak mau membuat pernikahannya yang ia impikan ini menjadi tertunda karena dirinya yang kurang enak badan.

"Kalea," panggil bunda Sheila masuk kedalam ruangan, Kalea menoleh

"Bunda,"

"Gugup ya?" Tanya Sheila kepada wanita yang sebentar lagi akan sah menjadi menantunya. Kalea mengangguk kemudian menatap kembali ke cermin, ia melihat Sheila yang mengusap lembut bahunya.

"Jangan terlalu dipikirkan biar engga gugup, tarik nafas perlahan kemudian hembuskan. Lawan kegugupan mu." Kalea mengangguk kemudian mulai menarik nafasnya dan menghembuskannya kembali, ia sedikit tenang karena kehadiran Sheila.

Ia diajak mengobrol oleh Sheila dan perlahan ia bisa melawan rasa gugupnya, Kalea menoleh ketika mendengar suara pintu terbuka. Misell mendekati anaknya dengan senyuman yang sulit diartikan,

"Udah siap?" Tanya Misell kepada anaknya, Kalea tersenyum kemudian mengangguk.

"Ayo turun, udah ditungguin tuh" mereka bertiga turun, Misell disisi kanan Kalea dan Sheila disisi kiri Kalea. Perasaan gugup kembali menyerangnya, Kalea berusaha terus agar tidak terlalu gugup dan mencoba menenangkan dirinya.

Shaka melihat Kalea datang dengan kedua wanita cantik yang sudah tidak muda lagi. Ia tersenyum melihat betapa cantiknya Kalea, Shaka bagai melihat putri kerajaan yang selalu bersinar. Yahh agak berlebihan memang, tapi itu lah yang Shaka pikirkan. Kalea semakin mendekat ke Shaka, ia tersenyum kepada laki laki tersebut dan dibalas senyuman oleh Shaka.

Kalea sampai dihadapan Shaka, kemudian Shaka mendekatkan wajahnya pada telinga Kalea.

"Kamu cantik." Kalea tersenyum malu.

Rangkaian acara pernikahan sudah selesai dilakukan. Mulai dari pembacaan doa dan rentetan ritual pernikahan lainnya, Kalea dan Shaka berjalan menuju kedua orangtua Shaka. Ia memeluk sang ayah, kemudian beralih ke sang ibunda. Laki laki tersebut mengucapkan salam perpisahan dan beberapa kata-kata lainnya yang tidak bisa saya sebutkan.

Shaka sudah selesai mengucapkan rangkaian kata perpisahan, ia menggeser tubuhnya untuk memberikan Kalea tempat. Ia memeluk kedua orang tua Shaka. Mereka sudah selesai dengan kedua orang tua Shaka kemudian beralih ke orang tua Kalea.

Wanita itu memeluk sang ibu dan ia tak bisa menahan tangisannya, Kalea beralih ke sang ayah dan memeluknya. Kalea kembali menangis, sama halnya seperti Shaka, Kalea pun mengucapkan salam perpisahan dan beberapa kata-kata lainnya. Kalea menggeser tubuhnya, Shaka juga memeluk kedua orang tua Kalea.

"Jaga anak saya Shaka, saya percayakan dia kepadamu."

𖥧 ִֶָ 𔒴 ָ𔒱 ˖ 𖥧 ִֶָ 𔒴 ָ𔒱 ˖ 𖥧 ִֶָ 𔒴 ָ𔒱 ˖

Kalea menghela nafasnya, ia menjatuhkan tubuhnya dikasur yang ia impi impikan sedari pagi. Shaka terkekeh melihatnya yang sudah sangat kelelahan, Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan mereka pergi beristirahat untuk persiapan besok.

"besok resepsinya dari jam 8, tamunya lebih banyak lagi" ucap Shaka mengingatkan, Kalea lagi lagi menghela nafasnya berat. Shaka menggelengkan kepalanya pelan, ia melepaskan pakaiannya kemudian mengambil handuk dan melilitkannya dipinggangnya.

Young mommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang