29.

54.6K 2.3K 40
                                    

Aku skip resepsi nya ya.
I'm sorry for the late update.
Aku kalo lagi sedih atau jenuh gitu pasti aku tuangin semuanya ke cerita ini, setiap ngetik cerita ini pasti kayak lumayan terhibur dengan tulisanku sendiri. Tapi sekarang aku ga bisa bebas, ada yang mantau wkkwk.
Malesin banget deh, sebenernya ya ga papa sih cuman gasuka aja gtu kalo ketemu diketawa ketawain atau apa gitu.
What's wrong with this story? Temen aku yang lain banyak kok yang tau tentang cerita ini, banyak kok yang aku kasih tahu tentang cerita ini dari awal publish. Cuman ya.. wkkwkw ga jadi dehhh, malesin
Happy reading 🙇🏻‍♀️

𖥧 ִֶָ 𔒴  ָ𔒱 ִֶָ 𖥧 ִֶָ 𔒴  ָ𔒱 ִֶָ

"Mas," Shaka menoleh untuk melihat istri cantiknya,

"Kita mau kemana sih? Kok sampe bawa barang barang banyak gini?" Tanya Kalea heran, ia menggandeng Steven ditangan kirinya dan membawa koper berisi beberapa pakaiannya. Ia juga disuruh untuk menggunakan baju yang indah dan juga sedikit makeup

"Mau jalan jalan keliling Indonesia," ucapnya santai, Kalea mendengus sebal

"Aku serius mas!" Ucapnya mulai kesal, Shaka terkekeh kemudian mengecup kedua pipi Kalea.

Sudah sebulan berlalu dari hari pernikahan mereka, perut Kalea semakin hari semakin membuncit dan terus membuncit. Kehamilannya sudah menginjak usia 8 Minggu di hari Senin, lusa.

"Nanti juga tau, Steve kamu udah bawa pakaian kamu?" Tanya Shaka,

"Udah pa, udah aku gabungin di tas mama yang lagi satu." Ucapnya, Steven sudah mereka angkat menjadi anak mereka, jadi sekarang anak itu memanggil Shaka dengan sebutan papa.

"Yaudah yuk berangkat," Shaka selesai mengancingkan jas hitam nya, ini masih pagi hari dan Shaka bilang ingin mengajak mereka jalan jalan tapi laki laki tersebut malah menggunakan pakaian formal khas orang kantoran.

Steven dan Shaka berjalan beriringan menuju mobil dengan Shaka yang membawakan koper dan juga tas yang berisi beberapa pakaian miliknya dan juga Steven. Sedangkan Kalea ia biarkan pergi dengan tangan kosong dan hanya memegang hp miliknya saja.

Kalea menatap punggung lebar Shaka, ia menatap laki laki tersebut dengan curiga, Kalea menutup pintu rumah dan menguncinya. Ia melirik jam, sekarang masih pukul 07.22 masih terlalu pagi untuk berjalan jalan. Apalagi dengan pakaian Shaka yang tak mendeskripsikan orang akan bersantai dan berjalan jalan mengelilingi kota.

Kalea berjalan mendekati Shaka yang membukakan pintu untuk mereka berdua, Shaka tidak menyuruh supir nya untuk mengantarnya hari ini. Jadi Shaka mengemudi sendiri, Kalea duduk di kursi depan sambil memangku Steven. Shaka kemudian melajuksn mobil dengan kecepatan sedang.

"Mama, bayinya kok ga lahir lahir?" Tanya Steven menatap Kalea penasaran, Steven sangat menanti nanti seorang adik dari dulu. Ia selalu mengimpikan adik perempuan yang manis dan imut, membayangkannya saja sudah membuat Steven tak sabar untuk mempunyai adik

"Ya ga bisa dong sayang, kamu harus nunggu enam sampai tujuh bulan lagi" jelas Kalea, Steven memajukan bibirnya membuat dirinya menjadi sangat imut sehingga Kalea ingin menggigit pipi bulat Steven. Karena gemas, Kalea menciumi seluruh bagian wajah Steven sehingga membuat anak itu kegelian dan terkikik.

Shaka menoleh kesamping dan memperhatikan kedua orang yang sibuk bercanda itu, ia iri dengan Steven yang dengan mudah dicium oleh Kalea sedangkan dirinya tidak pernah mendapat ciuman meskipun hanya di pipi dari Kalea, wanita itu sangat gengsian. Kalea menatap Shaka karena merasakan dirinya diperhatikan oleh laki laki tersebut.

Young mommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang