32

46.5K 1.9K 105
                                    

Kalea sedari tadi terus menangis merasakan sakit yang teramat sangat sakit, Shaka bingung harus melakukan apa. Ia mengusap lembut rambut istrinya, laki laki itu terus melontarkan kata kata penenang. Mereka sedang berada didalam mobil menuju ke rumah sakit, tak terasa 9 bulan sudah ia mengandung.

"Sabar ya sayang, sebentar lagi sampe kok" ucap Shaka,

"Hikss sakit mass," Shaka menciumi kening Kalea untuk menenangkan wanita tersebut, mereka akhirnya sampai di rumah sakit. Tommy membantu Shaka membawa Kalea kedalam rumah sakit,

"Suster, suster" panggilnya, para suster berdatangan. Mereka menidurkan Kalea diatas ranjang rumah sakit, Kalea dibawa keruangan diikuti Shaka. "Tom, tolong kabari keluarga saya dan Kalea." Tommy mengangguk kemudian menjauh dari ruangan tersebut, ia kemudian mengabari keluarga Shaka dan Kalea.

"Sudah bukakan sepuluh, suster cepat ambilkan peralatannya."

"Baik dok," Shaka menggenggam tangan Kalea, wanita itu sudah lumayan tenang dan menahan tangisannya karena kesakitan.

"Sakit mas,"

"Kamu kuat sayang, kamu pasti bisa."

Setelah semua peralatan siap, dokter langsung menyuruh Kalea untuk mengejan. Wanita itu mulai mengejan, matanya terpejam erat dan mengejan sekuat tenaga. Shaka mengusap rambut Kalea dan menggenggam tangan wanita itu, Kalea menggigit baju Shaka dan mencubit laki laki itu dengan sekuat tenaga.

Shaka hanya pasrah dan ikut merasakan sakit karena cubitan kuat dari wanita itu, tapi sakit itu tidak sebanding dengan sakitnya yang Kalea rasakan saat ini. "huhh, huhh" Kalea mengatur nafasnya, wanita itu kembali mengejan sekuat tenaga. Tangannya tidak tinggal diam, Kalea sekarang beralih ke rambut Shaka dan menjambaknya.

"Ayo bu dorong lagi bu, ya seperti itu. Dorong lagi bukk" Kalea mengejan kuat hingga tubuhnya sedikit terangkat dan jambakan di rambut Shaka semakin menguat, Shaka hanya bisa meringis merasakan tarikan kuat itu.

"Oeee oeee," Kalea melepaskan tangannya dari rambut Shaka, ia mengatur nafasnya kembali. "Selamat ya pak buk anaknya laki laki," ucap sang dokter, senyum Shaka mengembang. Akhirnya jagoannya yang sangat ia tunggu-tunggu lahir kedunia ini, Shaka tersenyum menatap Kalea yang terlihat lemas. Ia sampai meneteskan air mata saking terharunya, tapi tak berselang lama..

"Aduhh duh, dokter kayaknya masih ada bayi!" Ucap Kalea, dokter langsung membantunya kembali melahirkan anak kembar mereka yang kedua. Kelahiran anak mereka yang kedua lebih mudah dari yang sebelumnya.

Disisi lain..

Tommy datang kembali keruangan tempat Kalea melahirkan, ia tadi kebelet bab jadi ketoilet terlebih dahulu. Saat baru sampai disini ia mendapati ada warung seblak yang masih buka, karena lapar ia pun membeli seblak lvl 3.

Diperjalanan menuju keruangan Kalea ia berpapasan dengan kedua orang tua Kalea dan kedua orang tua Shaka yang baru saja tiba, mereka berjalan beriringan dan dipimpin oleh Tommy. Kelima orang tersebut sampai disebuah ruangan bertepatan dengan suara bayi yang terdengar dari dalam ruangan.

Sheila dan Misell tersenyum lebar kemudian memeluk satu sama lain, mereka sangat bahagia mendengar tangisan bayi dari dalam ruangan. Keduanya tidak menyangka impian mereka dari SMA menjadi kenyataan sekarang.

"Shell kita punya cucu Shell," ucap Sheila, Misell yang mendengar itu meneteskan air matanya bahagia. Umur keduanya sudah hampir menginjak kepala 5 tetapi mereka seperti anak remaja yang sedang berbahagia karena mendapatkan sesuatu yang menjadi impian mereka.

Para suami juga ikut berpelukan singkat, Tommy yang berada disana pun ikut bahagia karena sahabatnya melahirkan bayi.

...

Young mommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang