06

144 6 2
                                    

Dua minggu kemudian, kegiatan mereka berjalan seperti biasanya Yibo sudah mendapatkan sekertaris. Kini yibo sedang berada di ruangannya sedang menandatangani berkas dan mengecek berkas berkas penting perusahaan.

"Tuk tuk tuk" pintu di ketuk oleh seseorang di luar

"Masuk"

" permisi pak saya mengantarkan beberapa berkas yang perlu bapak tanda tangani" Yibo melihat sekertasirnya yang memakai pakaian kurang bahan, dada nya terlihat menonjol dan hanya memakai endrok sampai paha saja.

"Airin kenapa pakaian mu begitu minim sekali? Biasanya kau memakai pakaian yang rapih dan tidak seperti ini" tegur yibo dengan mata dan tangan yang masi fokus di kertas penuh tulisan

"eumm maaf pak pakaian saya basah semua nya"

"Taruh berkasnya di situ dan kau boleh keluar" kata yibo dan menyuruh sekertaris nya keluar karena merasa tidak nyaman dengan ada nya dia di ruangan.

"Baik pak, kalau begitu saya permisi" yibo mengangguk dan airin segera keluar dari ruangannya.

Di luar airin sudah merasa kesal ketika dia berfikir untuk menggoda bossnya tapi dia malah di katain pake baju kurang bahan oleh bossnya.

"SHITTT, aku harus berusaha bikin pak yibo tergoda dengaan ku" kesal airin di ruangannya.

Di tempat lain Xiao zhan sedang duduk bersantai di sofa, Xiao zhan tidak lagi mengurus perusahaan ayahnya karna ayahnya sudah kembali dari US.

Xiao zhan bosan tadi pagi padahal dia sudah membuang waktunya dengan menonton tv, bermain handphone tapi rasa bosan ini tetap saja tinggal dengan dirinya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang" pikirnya dengan menaruh satu telunjuk di dagunya

Xiao zhan mengambil handphone di samping nya dan mencari kontak panggilan Jiang cheng dia ingin menganggu adiknya itu.

"Maafkan aku acheng" katanya pada telpon yang berada di kupingnya meski belum ada jawaban dari adiknya

"ADA APA AKU SEDANG SIBUK" mendengar suara di speaker handphone nya Xiao zhan langsung menjauhkan handphone dari telinganya

"Bicara pelan pelan kuping ku bisa pecah ini" protes Xiao zhan

"Aku sedang sibuk, ada apa menelpon ku?"

"Acheng aku merasa bosan lalu aku berfikir untuk menelponmu saja" jawab Xiao zhan tanpa rasa bersalah karena telah menganggu adiknya

"Kenapa harus menganggu ku? Kau kan bisa menganggu suamimu"

"Aiyooo kenapa kau selalu marah marah, kau sedang dalam masa menstruasi?" Tanya Xiao zhan

Jiang cheng yang mendengar di sana sudah tidak bisa menahan emosinya "aku akan pergi ke china untuk memukul mu sekarang juga" detik itu juga sambungan telpon terputus sepihak

"Aiyooo mati aku tidak bisa menganggu dia lagi" Xiao zhan tertawa kecil karena berhasil menganggu adiknya itu.

Di negara lain Jiang cheng sedang misuh misuh karena kesal di ganggu oleh saudaranya.

"What's wrong with your face?"

"Nothing " jawab jiang cheng pada teman sekelasnya

"Ah oke, have u eaten ?" Tanya temannya lagi dan Jaing cheng menjawab dengan gelengan.

"Let's eat together with me" jiang cheng mengangguk dan mereka berdua pergi mencari tempat makan.

Jiang cheng tinggal di apartment seorang diri tetapi kadang kadang teman kampusnya ikut menginap di apartmentnya. Jiang cheng mempuanyai tentangga dan dia juga masuk kampus yang sama dengan Jiang cheng kebetulan orang china juga sama seperti dia. Namanya Dylan wang laki laki yang tampan dan badan yang menjulang tinggi.

Sweet but not sugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang