28

143 14 6
                                    

3 bulan telah berlalu usia kandungan Xiao zhan sudah semakin membesar, dia tinggal menunggu satu bulan lagi untuk kelahiran bayi nya.

"Zhan, apa yang kau lakukan?!" Tanya Dylan menghampiri nya.

"Bersantai" jawab Xiao zhan.

Dylan melihat perut Xiao zhan yang semakin membesar karena usia kandungan nya sudah menginjak 8 bulan. Dylan ikut duduk di samping Xiao zhan, dia terus menatap perut buncit Xiao zhan.

"Ada apa? Kenapa melihat perut ku seperti itu?!" Tanya Xiao zhan menyadari Dylan terus melihat ke arah perut nya.

"Sebentar lagi dia lahir, Zhan!" Ucap Dylan, tangan nya mengelus perut Xiao zhan dengan halus.

"Eum, sebentar lagi aku menjadi ibu" jawab Xiao zhan membiarkan Dylan mengusap-usap perut nya.

"Oh ya, apa kau sudah makan?!" Pertanyaan Dylan di jawab gelengan oleh Xiao zhan.

"Aku ingin makan di luar!" Pinta Xiao Zhan sambil mengerucutkan bibir nya.

"Aku pesan saja ya?"

"Eum, tidak mau" tolak Xiao zhan menggeleng.

"Di luar dingin Zhan, biar aku pesan saja ya?"

"Eumm, tidak mau!" Tolak penuh Xiao zhan.

Dylan memutar bola matanya malas, dia berakhir mengalah demi mewujudkan permintaan Xiao zhan.

"Ok, ayo pergi keluar! Aku akan mengajak Wen Ning juga" ucap Dylan dan di jawab anggukan dan senyuman oleh Xiao zhan.

"Kau tunggu di sini, aku ambilkan mantel mu!" Dylan beranjak pergi untuk mengambil mantel Xiao zhan.

Dia juga menghubungi Wen Ning agar ikut bersamanya, dia khawatir jika terjadi apa apa pada Xiao zhan ketika di luar.

"Zhan! Ini mantel mu" ucap Dylan

"Bantu aku berdiri" pinta Xiao zhan dan Dylan langsung membantu nya, dia juga memakaikan mantel kepada Xiao Zhan.

"Jalan hati-hati ya!" Ucapan Dylan di jawab anggukan oleh Xiao zhan.

Dylan menggenggam tangan Xiao zhan dengan erat begitupun dengan Xiao zhan. Akhir akhir ini mereka teresa begitu dekat sampai-sampai ketika mereka pergi ke super market dan banyak orang orang yang mengatakan mereka sangat cocok sebagai suami dan istri.

Wen Ning sudah menunggu mereka di tempat parkir mobil. Dylan meminta nya untuk menjadi sopir mereka. Tidak membutuhkan waktu lama untuk Wen Ning menunggu, dia melihat Xiao zhan dan Dylan berjalan ke arah nya.

Wen Ning membuka pintu mobil dan keluar, membukakan pintu mobil lain untuk Xiao zhan dan Dylan.

"Terima kasih Wen Ning" ucap Xiao zhan dengan tersenyum.

"Sama-sama tuan Xiao!" Balas Wen Ning.

Setelah mereka masuk kedalam mobil dan Wen Ning pun kembali masuk kedalam mobil. Dia duduk di bangku kemudi sementara Xiao zhan dan Dylan duduk di bangku belakang.

"Apa yang tuan Xiao ingin makan?!" Tanya Wen Ning melihat di kaca mobil.

"Aku ingin makanan pedas dan hangat, cuaca nya sangat pas" jawab Xiao zhan membuat Dylan langsung menggeleng melihat kaca mobil.

"Tidak. Jangan makanan pedas, yang lain saja!" Ucap Dylan tidak memperbolehkan Xiao zhan untuk makan makanan pedas.

"Ya tuan Xiao, yang lain saja! Tuan harus mengerti keadaan tuan saat ini!" Ucap Wen ning.

"Memang nya aku kenapa?!" Tanya Xiao zhan kepada kedua nya.

"Mengertilah Zhan, kau sedang hamil tua. Aku takut kau kenapa kenapa!?" Jawab Dylan dengan mata yang meyakinkan Xiao zhan agar menurut.

Sweet but not sugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang