31.

126 14 5
                                    

Setelah kejadian semalam Xiao zhan tidak keluar dari kamarnya membuat Dylan khawatir namun tidak berani untuk menghampiri Xiao Zhan.

"Bagaimana ini? Aku meng khawatirkan nya namun aku tidak berani untuk menampakan wajahku didepannya" ucap Dylan sambil bolak balik berjalan didepan pintu kamar Xiao zhan.

Dylan bangun sangat pagi tadi, dia membuat sarapan untuk Xiao Zhan namun sudah ditunggu sosok Xiao zhan tidak juga muncul disana. Dylan memeberanikan dirinya mengetuk pintu kamar Xiao zhan

"tuk...tuk...tuk" tidak ada jawaban didalam sana semakin membuat Dylan cemas

"Zhan, bolehkan saya masuk ke dalam?" Ucap Dylan namun tidak ada jawaban juga

"Persetan dengan izinmu iya atau tidak, aku akan masuk sekarang!" Dylan membuka pintu kamar Xiao zhan yg tidak terkunci.

"Astaga Xiao Zhan!!" Dengan cepat Dylan berlari masuk ketika dia melihat Xiao zhan tergeletak didepan pintu kamar mandinya.

"Kenapa bisa seperti ini ?" Dylan melihat darah yang mengalir dikaki Xiao zhan.

"Aku harus menelpon Wen Ning" dengan cepat dia membuka ponselnya dan menelpon Wen Ning

"Kumohon cepatlah Wen Ning angkat telponnya" ucapnya cemas

"Hallo Tuan Dylan apa ada yang saya bantu?" Ucap Wen Ning

"Segera datang kesini Wen Ning, Xiao zhan mengalami pendarahan saya harus membawanya kerumah sakit"

"Bagaimana bisa? Baiklah Tuan saya akan segera kesana"

"Baiklah. Saya tutup telponnya!" Tanpa jawaban dari Wen Ning, Dylan menutup telponnya dan langsung mengangkat tubuh Xiao Zhan.

Tidak butuh waktu yang lama Wen Ning sudah datang dan mereka langsung membawa Xiao zhan kerumah sakit. Sesampainya dirumah sakit Dylan dengan tergesa membawa Xiao zhan masuk.

"DOKTER.... DOK TOLONG CEPAT!" Teriak Dylan yg baru saja masuk ke dalam rumah sakit.

Perawat dan suster yang disana langsung menghampiri Dylan mendorong tempat tidur.

"Kumohon segera tangani dia" Ucap Dylan dengan mata yang sudah memerah karena takut terjadi apa apa dengan Xiao zhan.

"Tuan kumohon tenang, semoga Tuan Xiao zhan baik baik saja" Ucap Wen Ning yang ikut mendorong Xiao zhan.

Sampai diruang ICU, Dylan dan Wen Ning tidak diizinkan masuk oleh perawat disana.

"Maaf kalian boleh tunggu diluar" Ucap perawat yang mendorong mereka berdua.

Dylan menjambak rambutnya menyadari kesalahan yang sudah dia buat sampai membuat Xiao zhan seperti ini. Dylan duduk di kursi tunggu dia meratapi nasibnya.

"Saya bahkan tidak bisa mengurusnya dengan baik" ucapnya sambil tertuduk membuat Wen Ning menghampirinya dan duduk disampingnya.

"Ini bukan salah mu Tuan, kumohon jangan seperti ini kita harus terus berdoa supaya apapun yang terjadi pada Tuan Xiao zhan berlalu dengan cepat" Ujar Wen Ning.

Tiba-tiba Dokter keluar dari ruangan dan para perawat memindahkan Xiao Zhan.

"Ada apa dok? Kemana kalian membawa Xiao Zhan?" Tanya Dylan berdiri di samping Dokter.

"Siapa disini pihak keluarganya?" Tanya donter tersebut

"Saya suaminya dok" ucap Dylan dengan cepat

"Kami akan melalukan oprasi kepada pasien atas nama Xiao zhan, kendala melahirkan bagi laki laki itu terbilang sulit. Kami izin untuk mempercepat kelahirannya karena pasien mengalami pendarahan dan kemungkinin kami membutuhkan darah tambahan untuk pasien untuk persedian kantung darah syukurnya kami memilikinya. Anda bisa mentanda tangani surat persetujuan supaya oprasi bisa dilakukan, kalau begitu saya permisi."

Sweet but not sugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang